Senin, 08 November 2010

Inflasi 2011 di Bawah 6%

Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution memperkirakan laju inflasi pada 2011 akan lebih tinggi daripada 5,3 persen tetapi lebih rendah dari 6%.

"Kalau tidak ada tambahan dari administered price (inflasi dari kebijakan pemerintah) dan hanya tekanan dari makro ekonomi, inflasi tahun depan cenderung melebihi dari asumsi APBN 2011 5,3 persen, tetapi akan di bawah 6%," kata Darmin di Bandung, Rabu (27/10).

Sementara untuk inflasi tahun ini, BI memperkirakan akan sedikit berada di atas 6% mengingat masih akan adanya inflasi pada dua bulan terakhir.

"Bulan ini masih akan inflasi, karena harga beras masih tinggi plus kenaikan harga perhiasan emas," katanya.

Sebelumnya, Darmin juga meminta agar kantor BI di daerah juga bisa berfungsi sebagai fasilitator agar produksi dan distribusi bahan pokok berjalan baik untuk menjaga laju inflasi tidak terlalu tinggi.

Darmin juga menyinggung masih belum baiknya struktur pasar di daerah karena masih tingginya selisih harga di petani dengan pedagang di pasar. "Kalau lebih efektif, produksi bisa menjadi lebih baik dan akan menurunkan inflasi," katanya. (Ant/OL-9)

sumber :http://www.mediaindonesia.com/read/2010/10/27/178167/4/2/Inflasi-2011-di-Bawah-6

Kenaikan laju inflasi dinilai wajar

Pemerintah menilai wajar jika terjadi peningkatan laju inflasi pada tahun depan melebihi proyeksi tahun ini yang sebesar 3,6% seiring dengan dipacunya pertumbuhan ekonomi.

Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan pemulihan ekonomi global dan penguatan aktivitas ekonomi domestik akan memengaruhi permintaan dan harga-harga barang. Kendati laju inflasi mulai merangkak naik, tetapi pemerintah akan menjaganya pada kisaran yang sudah ditetapkan dalam APBN 2010, yakni maksimal 5%.

"Kita lihat inflasi 3,6% pada tahun ini dan pada 2010 akan sedikit naik dan ini normal seiring penguatan aktivitas ekonomi domestik dan tentu membaiknya perekonomian global," ujarnya dalam Seminar bertajuk Inspirasi Peluang Investasi & Prospek Ekonomi 2010 hari ini.

Dia mengatakan hal ini erat kaitannya dengan upaya pemerintah memacu pertumbuhan ekonomi di kisaran 5,5%-5,6% pada 2010 dalam rangka pemulihan ekonomi pascakrisis financial.

Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2009-2014, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi yang terus meningkat setiap tahunnya, yakni secara berurutan 4,3%, 5%, 6,2%, 6,6%, 7,1%, damn 7,2%. Kendati demikian, laju inflasi diupayakan terus dijaga di level
5% hingga 2011 dan akan ditekan menjadi 4,5% pada 2012, serta 4% di 2013 dan 2014.

sumber :http://web.bisnis.com/keuangan/ekonomi-makro/1id149283.html

Inflasi Tinggi Akibat Kebijakan Tim Ekonomi

Jakarta—Kegagalan tim ekonomi dalam mengantisipasi dampak kenaikkan harga BBM menyebabkan laju inflasi terus terjadi sampai akhir tahun 2005. Tim ekonomi seharusnya mengambil berbagai kebijakan fiskal yang konkret untuk meredam laju inflasi pada November dan Desember 2005. Sejauh ini mereka belum melakukan kebijakan yang berarti.
Demikian rangkuman pendapat ekonom Econit, Hendri Saparini, ekonom Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Sri Adiningsih dan ekonom Indef, Iman Sugema di Jakarta, Jumat (2/12).
Mereka dimintai komentarnya soal inflasi yang tinggi pada November 2005 seperti yang diumumkan Badan Pusat Statistik (BPS), Kamis (1/12). Inflasi November 2005 mencapai 1,31 persen, laju inflasi pada Januari-November mencapai 17,17 persen sedangkan inflasi tahunan (year on year) November 2004-November 2005 mencapai 18,38 persen.
“Tim ekonomi sama sekali tidak mempersiapkan berbagai kebijakan dalam menanggulangi kenaikan inflasi setelah BBM dinaikkan rata-rata 126 persen,” kata Hendri.
Hendri menilai, Gubernur Bank Indonesia (BI), Menko Perekonomian dan Menteri Keuangan justru sibuk mengeluarkan pernyataan untuk meyakinkan masyarakat pada November dan Desember akan terjadi deflasi.
“Tetapi faktanya deflasi tidak akan terjadi karena dampak kenaikan harga barang-barang tidak akan langsung tetapi 2-3 bulan setelah kenaikan BBM,” tambahnya.
Tim ekonomi seharusnya melakukan berbagai terobosan fiskal insentif bagi dunia usaha dan menggerakkan sektor produktif. Tetapi tim ekonomi hanya bersikap reaktif dan temporer serta miskin inisiatif.
“Sulit mengharapkan gebrakan dari tim ekonomi sekarang karena kemampuan dalam mengambil kebijakan fiskal sangat lemah,” ujarnya.
Menurut Hendri, dari sektor moneter sebenarnya BI telah mengambil kebijakan yang lebih dari cukup dalam meredam laju inflasi. “Kebijakan moneter ketat sudah cukup permasalahan ada di tangan otoritas fiskal,” ujarnya.

BI Rate
Hendri tidak setuju BI terus menaikkan tingkat suku bunga untuk meredam inflasi. Saat ini BI rate sudah mencapai 12,25 persen dan jika dinaikkan sampai 14 persen dampaknya akan luar biasa bagi sektor riil dan peningkatan kredit bermasalah (NPL) di perbankan.
Iman Sugema menambahkan, peningkatan BI Rate tidak akan efektif menurunkan laju inflasi. Tindakan tersebut dinilainya tidak relevan karena inflasi yang tinggi saat ini bukan disebabkan oleh kebijakan moneter melainkan kenaikan BBM.
Ditegaskan, jika pengelolaan ekonomi masih seperti sekarang ini, sulit mengharapkan terjadinya perbaikan ekonomi pada 2006. “Tim ekonomi tidak tahu apa yang mau dilakukan dan bagaimana menempuh kebijakan terobosan, bagaimana mungkin mengatakan ekonomi akan membaik pada akhir 2006,” ujarnya.
Sementara Sri Adiningsih menjelaskan, inflasi akan terus berjalan sampai Desember 2005 karena ada Hari Raya Natal dan Tahun Baru. “Saya perkirakan inflasi akan tetap cukup besar yakni sekitar 1-1,5 persen pada Desember ini,” kata Sri.
Inflasi Januari-Desember 2005 diperkirakan akan menembus angka 18 persen dan ini menjadi masalah serius. Pemerintah perlu mengambil berbagai kebijakan ekonomi seperti memikirkan kembali rencana kenaikan TDL, harga gas elpiji dan tarif telepon. “Deflasi tidak akan terjadi pada November dan Desember karena second round inflation akan terus berlangsung selama Desember,” ujarnya.
Pemerintah perlu mengambil kebijakan mengendalikan angka inflasi seperti menjamin distribusi barang-barang dan memberikan insentif bagi sektor produktif agar mampu bergerak.
Ia menyatakan BI harus tetap mempertahankan kebijakan pengetatan moneter dan menaikkan suku bunga secara terukur (konservatif). “Jangan sampai BI rate dibawa ke level 14 persen sebab ini akan membahayakan sektor riil dan perbankan nasional,” ujarnya.

Belum Respon
Di Denpasar, Jumat (2/12), Deputi Gubernur Senior BI, Miranda S Goeltom kepada SH, mengatakan, BI tidak akan bereaksi terhadap setiap gejolak tingkat inflasi, apalagi kalau itu sebagai akibat faktor kenaikan harga minyak dunia.
”Kita tidak akan merespons pada setiap terjadi gejolak inflasi, one to one, karena lonjakan yang sekarang mencapai 18,3 persen ini akibat kenaikan harga BBM. Padahal tingkat inflasi inti, atau core inflation, baru berkisar pada angka 8 persen,” ujarnya disela Seminar Internasional ”Marrying Time Consistency in Monetary Policy with Financial Stability: Strengthening Economic Growth” di Jimbaran, Bali.
Dia menegaskan, BI masih akan menghitung apakah harus menaikkan BI rate. ”Kita masih melihat situasi, ini kan external schock,” katanya.
Miranda mengingatkan, awal tahun ini BI rate ditetapkan 7,5 persen dan kini sudah dinaikkan menjadi 12,5 persen, yang berarti ada kenaikan lima persen. ”Jadi apakah akan ada tanggapan dari kami mengenai suku bunga, akan diumumkan hari Selasa (6/12) mendatang,” kata Miranda.
Miranda dalam seminar itu mengatakan, BI akan konsisten dengan target inflasi jangka panjang yang telah ditetapkan, demi menciptakan kredibilitas. ”Konsisten berarti kita tidak boleh membiarkan target inflasi jangka panjang diubah atau membuat kebijakan diskresi, jadi jangan langsung bereaksi terhadap tekanan jangka pendek, harus tetap fokus pada target inflasi, tidak boleh terlalu fleksibel,” katanya.


sumber : http://www.sinarharapan.co.id/berita/0512/02/sh02.html

Kenaikan Harga BBM akan Picu Inflasi 12%

Kenaikan harga BBM yang sangat tinggi dan diperkirakan memicu laju inflasi hingga 12% pada tahun ini, dinilai justru akan berdampak buruk terhadap perekonomian nasional.
"Pemerintah menaikan harga BBM untuk memperbaiki keuangan pemerintah, namun efek 'multi player' nya justru akan kontra produktif atau memukul balik perekonomian nasional. Hal ini tampaknya tidak dihitung," Kata pengamat ekonomi Aviliani di Jakarta, Rabu.
Dijelaskannya, dampak langsung dari kenaikan BBM itu adalah melonjaknya laju inflasi yang diperkirakan mencapai 12 persen, yang kemudian diikuti dengan kenaikan suku bunga seperti yang sudah dilakukan BI dengan meningkatkan 'BI Rate' dari 10% menjadi 11%.
Kenaikan suku bunga BI, lanjutnya pasti akan diikuti kenaikan suku bunga tabungan sehingga suku bunga kredit juga akan naik. Hal ini selain akan berdampak pada pertambahan kredit bermasalah juga akan membuat dunia usaha menghentikan ekspansi usahanya untuk menunggu suku bunga turun.
"Kenaikan BBM menjadi kontra produktif karena pertumbuhan konsumsi, investasi dan ekspor akan menurun. Ini justru berlawanan dengan niat awal Presiden Yudhoyono yang berjanji untuk terus mendorong pertumbuhan ekonomi," katanya.
Hal ini lanjutnya, diperburuk dengan dampak lanjutan dari rendahnya pertumbuhan ekonomi yang akan menciptakan tambahan pengangguran dan jumlah orang miskin.
Untuk itu, Aviliani meminta agar dana pengurangan subsidi BBM di APBN sekitar Rp 45 triliun bisa digunakan untuk kepentingan penciptaan lapangan kerja seperti dengan mendorong pelaksanaan proyek-proyek infrastruktur.
Sementara itu, Direktur Perencanaan Strategis dan Humas BI Halim Alamsyah mengatakan, kenaikan harga BBM yang sangat besar justru berdampak positif di pasar modal dan pasar uang. Terlihat, dengan membaiknya indeks harga saham dan menguatnya nilai tukar rupiah.
"Dunia internasional memandang positif, seperti yang diungkapkan lembaga rating Standard and Poor' s bahwa langkah yang diambil pemerintah telah mengembalikan jalur perekonomian Indonesia pada arah yang benar," katanya.
Dalam jangka pendek, lanjutnya, kebijakan pemerintah yang didukung BI itu dapat mengurangi pertumbuhan ekonomi 2005 dan beberapa waktu ke depan.
Tetapi, dalam jangka panjang, dengan pondasi yang lebih sehat dan kebijakan yang fokus pada pengendalian inflasi, pelambatan itu tidak akan berlangsung lama.

sumber : http://www.kapanlagi.com/h/old/0000085575.html.

Kestabilan Nilai Tukar Rupiah Membawa Dampak Menurunnya Laju Inflasi


Presiden SBY saat menyampaikan laporan RAPBN dan Nota Keuangan di gedung MPR/DPR RI, Senin (16/8) sore. (foto: abror/presidensby.info)
Presiden SBY saat menyampaikan laporan RAPBN dan Nota Keuangan di gedung MPR/DPR RI, Senin (16/8) sore. (foto: abror/presidensby.info)
Jakarta: Sejalan dengan terpeliharanya kestabilan nilai tukar rupiah, laju inflasi selama tahun 2009 secara berangsur-angsur terus menurun. Laju inflasi tahunan yang pada akhir tahun 2008 mencapai sekitar 11,1 persen, menurun menjadi 2,8 persen pada akhir tahun 2009. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan hal ini ketika menyampaikan Keterangan Pemerintah atas Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun Anggaran 2011 Beserta Nota Keuangannya, di hadapan Rapat Paripurna DPR di Gedung Paripurna DPR/MPR RI, Senin (16/8) sore.

"Angka ini di bawah sasaran yang ditetapkan pemerintah sebesar 4,5 persen," ujar SBY. Presiden menambahkan bahwa menurunnya laju inflasi sepanjang tahun 2009, sangat dipengaruhi oleh rendahnya laju inflasi pada bahan makanan dan komponen barang-barang yang harganya ditetapkan pemerintah.

Namun, pada tahun 2010 ini, laju inflasi diperkirakan cenderung meningkat sejalan dengan perkembangan perekonomian dunia yang mendorong kenaikan harga-harga komoditas global, dan inflasi mitra dagang utama Indonesia.

Selain itu, perubahan iklim yang ekstrim juga telah berdampak pada menurunnya produksi pangan dunia. "Penurunan produksi seperti gandum, gula dan jagung di tingkat global, berakibat pada meningkatnya harga pangan dunia dan mendorong terjadinya inflasi," Presiden menjelaskan.

Oleh karena itu, pemerintah harus terus melakukan tindakan-tindakan yang diperlukan untuk mengantisipasi perkembangan dengan melakukan operasi pasar, menjaga kecukupan pasokan dan ketersediaan barang, mengamankan stok di daerah, menjaga kelancaran distribusi barang, mengembangkan sistem logistik nasional, dan mengintensifkan penyuluhan pertanian agar petani lebih siap dalam menghadapi dampak perubahan iklim.

Di lain pihak, menurunnya tekanan inflasi sepanjang tahun 2009, telah direspon dengan penurunan BI rate sejak Januari 2009, dan mendorong suku bunga SBI 3 bulan rata-rata dalam tahun 2009, mencapai sekitar 7,6 persen. "Ini lebih rendah dari rata-rata suku bunga SBI 3 bulan tahun sebelumnya, tahun 2008, yang mencapai sekitar 9,3 persen," kata SBY.

Menurut Kepala Negara, stabilitas ekonomi makro dan kepercayaan pasar, merupakan prasyarat untuk mempertahankan laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkesinambungan. Ketika sebagian besar negara di dunia mengalami pertumbuhan ekonomi negatif di tahun 2009, laju pertumbuhan PDB Indonesia mencapai 4,5 persen. "Ini menempatkan negara kita menjadi salah satu dari tiga negara yang memiliki kinerja ekonomi terbaik dalam tahun itu, di samping Tiongkok dan India," SBY menjelaskan.

Presiden SBY menambahkan bahwa selama paruh pertama tahun 2010, pertumbuhan PDB nasional juga mengalami percepatan. Pada triwulan I tumbuh sekitar 5,7 persen, dan pada triwulan II tumbuh sekitar 6,2 persen.

Kepala Negara juga meyakini dengan arah perkembangan yang positif, pemerintah optimis akan pertumbuhan ekonomi nasional Indonesia dalam tahun 2010 ini. "Diperkirakan dapat mencapai 6,0 persen, lebih tinggi dari perkiraan semula, sebesar 5,8 persen," Presiden menandaskan.

Berdasarkan perkembangan ekonomi global dan perekonomian domestik, lanjut Presiden, kerangka ekonomi makro dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun 2011 mengambil dasar perhitungan berbagai besaran dalam RAPBN tahun 2011. Dasar perhitungan tersebut antara lain pertumbuhan ekonomi 6,3 persen, laju inflasi 5,3 persen, suku bunga SBI 3 bulan 6,5 persen, nilai tukar Rp 9.300 per dolar Amerika Serikat, harga minyak 80,0 dolar AS per barel, dan lifting minyak
sumber : http://www.presidensby.info/index.php/fokus/2010/08/16/5779.htmlsebesar 970 ribu barel per hari.

BPS Perkirakan Dampak Berbagai Bencana Terhadap Inflasi Tidak Akan Besar

Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan dampak berbagai bencana yang terjadi akhir-akhir ini terhadap laju inflasi di tanah air tidak akan terlalu besar.
"Pengaruhnya akan sangat lokal. Pengalaman di Yogyakarta yang tergolong agak besar, pengaruhnya terhadap laju inflasi secara keseluruhan tidak terlalu besar," kata Kepala BPS, Rusman Heriawan di Gedung Departemen Keuangan Jakarta, Rabu (19/07).
Rusman memperkirakan, pengaruh bencana gempa dan tsunami di pesisir selatan Jawa khususnya di Pangandaran juga tidak akan besar dan hanya bersifat lokal saja.
"Harapan kita tidak akan terlalu besar dampaknya terhadap laju inflasi secara nasional," kata Rusman.
Ia mengakui adanya bencana banjir dan kekeringan yang mengakibatkan kegagalan panen memang akan menyebabkan harga beras naik.
"Memang harga beras akan sedikit lebih tinggi tetapi masih dalam batas yang dapat ditoleransi sehingga kenaikan harga itu akan menguntungkan petani," kata Rusman.
Menurut dia, gaji ke-13 bagi pegawai negeri, pensiunan, dan pejabat negara yang sudah dibayarkan pada Juli 2006 ini juga tidak akan besar pengaruhnya kepada laju inflasi.
"Itu hanya sekali dalam setahun bukan permanen ada kenaikan setiap bulan sehingga tidak akan berpengaruh pada laju inflasi," katanya.
Sebelumnya BPS mencatat tingkat inflasi nasional pada Juni 2006 sebesar 0,45%, sehingga laju inflasi tahun kalender (Januari-Juni 2006) sebesar 2,87% dan laju inflasi (year on year) sebesar 15,53%.
Sementara itu, inflasi komponen inti pada Juni 2006 sebesar 0,31%. Laju inflasi komponen inti tahun kalender (Januari-Juni 2006) sebesar 2,72%, sedangkan laju inflasi inti (year on year) atau Juni 2006 terhadap Juni 2005 sebesar 9,58%.
Pada bulan Juni, inflasi tertinggi terjadi di Ambon sebesar 3,29% dan inflasi terendah di Medan, 0,02%. Sedangkan deflasi terbesar di Ternate sebesar 1,39% dan deflasi terkecil di Menado 0,01%. (*/lpk) 

sumber : http://www.kapanlagi.com/h/old/0000125609.html

Dampak Laju Inflasi 2008 terhadap IT

Dalam beberapa hari semenjak tahun 2008 dimulai, tekanan terhadap inflasi dalam negeri rupanya telah menunjukkan peningkatan yang kurang menggembirakan. Masih belum baiknya distribusi dan penyediaan kebutuhan pokok di dalam negeri rupanya telah memperparah angka inflasi Indonesia.
Pada hari Selasa yang lalu, seperti yang dilansir Antara, Gubernur BI, Burhanuddin Abdullah mengatakan bahwa kajian penelitian BI memperlihatkan tekanan inflasi pada 2008 maksimum terjadi 6,3%, bila pemerintah tidak melakukan tindakan apa pun. Lebih lanjut ia mengatakan, “Para peneliti di BI melihat justru pada ‘high end’ dekat ke arah 6%, dan bahkan bisa melewati 6%, maksimumnya 6,3% apabila tidak ada usaha yang dilakukan, jadi apabila tidak melakukan apa-apa, maka itulah yang akan terjadi”.
Untuk itu, ia mengemukakan, pihaknya bersama pemerintah akan terus berupaya untuk mengendalikan tekanan inflasi yang kuat pada 2008. Menurutnya, pemerintah akan mengendalikan inflasi dengan berupaya perbaikan di bidang distribusi dan upaya penyediaan kebutuhan pokok.
Banyak pihak mulai meragukan kemampuan pemerintah untuk merealisasikan target penurunan inflasi dalam negeri sebesar lima plus minus satu dapat tercapai. Apalagi jika dilihat dalam dua tahun sebelumnya, terbukti pemerintah juga telah meleset dari target penurunan inflasi yang ditetapkannya. Kenaikkan harga minyak dunia pada akhir tahun 2007 yang sempat mencapai $100 dollar per barel kemarin pun ternyata masih berdampak pada harga barang kebutuhan di dalam negeri.
Seperti yang dikatakan Anton Gunawan, seorang ekonom Citibank kepada Antara, “Kami memperkirakan tingkat inflasi 2008 bergerak lebih tinggi sebagai kelanjutan dari berbagai kecenderungan sebelumnya”. Menurutnya kenaikan harga pangan serta tingginya tekanan pada inflasi inti, seperti gejolak kurs, pertumbuhan jumlah uang edar, akan meningkatkan tekanan pada inflasi.
Disamping itu Indonesia diperkirakan juga masih akan menghadapi sejumlah masalah yang menyebabkan tekanan pada inflasi, seperti adanya gangguan arus barang dan jasa serta memburuknya infrastruktur. Untuk hal yang satu ini, tentunya Indonesia juga harus waspada, mengingat selama ini masih banyak pemenuhan kebutuhan barang di Indonesia bergantung pada arus impor dari luar negeri. Sebut saja barang-barang elektronik, suku cadang kendaraan, serta berbagai macam piranti komputer, mulai dari hardware hingga software, Indonesia masih sangat bergantung pada arus barang dagang dari luar negeri, alias import. Tentu saja hal ini menimbulkan keprihatinan tersendiri, mengingat nilai tukar rupiah terhadap dollar pun ternyata hingga saat ini belum menunjukkan perbaikan yang signifikan, apalagi kestabilan.
Khusus untuk bidang IT, kerawanan terhadap distribusi hardware maupun software dari luar negeri tetap merupakan ancaman terbesar dalam masalah ini. Mengingat ketergantungan Indonesia terhadap arus barang datang serta belum mampunya industri dalam negeri memenuhi kebutuhan jenis barang ini. Selain itu, dari segi harga barang-barang jenis ini juga diperkirakan masih akan sangat fluktuatif, mengingat gejolak ketidakstabilan nilai tukar rupiah terhadap dollar yang masih berlangsung hingga saat ini.

sumber : http://indocashregister.com/2008/12/01/dampak-laju-inflasi-2008-terhadap-itmesin-kasir/

Prospek Inflasi dan Kebijakan Moneter 2010

Laju inflasi akhir tahun 2009 yang hanya 2,78 persen (tahunan) merupakan salah satu figur inflasi terendah dalam sejarah Indonesia. Sejak tahun 1970, hanya ada dua periode dengan laju inflasi tercatat lebih rendah, yaitu tahun 1971 yang mencapai 2,56 persen dan tahun 1999 sebesar 2,01 persen.

Namun, publikasi data inflasi bulan Januari oleh Badan Pusat Statistik beberapa waktu lalu menyiratkan bahwa tekanan inflasi mulai kembali meningkat. Bagaimana prospek inflasi untuk beberapa waktu mendatang? Bagaimana pula dampaknya terhadap arah kebijakan moneter bank sentral?

Sepanjang Januari terjadi inflasi sebesar 0,84 persen. Besaran inflasi itu lebih tinggi dari estimasi banyak pihak, yang memperkirakan inflasi akan berada di kisaran 0,50 persen.

Sebenarnya, pada kondisi normal (bukan krisis atau pascakrisis), tekanan inflasi di akhir atau awal tahun memang cenderung meningkat. Pada 2005-2008, inflasi yang terjadi pada Januari selalu berada di atas 1 persen. Pada 2005 sebesar 1,43 persen, pada 2006 sebesar 1,36 persen, tahun 2007 sebesar 1,04 persen, dan tahun 2008 sebesar 1,7 persen.

Beras biasanya jadi komoditas utama yang memengaruhi tekanan inflasi pada bulan Januari. Pada Januari 2010, beras memberi andil inflasi 0,35 persen. Pada Januari 2009, beras masih memberi andil inflasi sebesar 0,06 persen meski secara umum terjadi deflasi pada waktu itu. Seterusnya, untuk 2005-2008, beras umumnya selalu menjadi komoditas yang memberi andil terbesar terhadap total inflasi pada Januari.

Selain di Indonesia, peningkatan tekanan inflasi juga mulai dialami oleh negara-negara lain. Di beberapa negara, naiknya laju inflasi bahkan mulai terasa sejak pertengahan 2009 (Gambar 1).

Laju Inflasi Meningkat

Apabila pada periode krisis yang lalu beberapa negara mengalami fase deflasi, saat ini secara umum negara-negara itu sudah kembali mengalami inflasi, termasuk Amerika Serikat, China, zona Uni Eropa, dan beberapa negara-negara tetangga. Inflasi tahunan di AS pada Desember 2009 bahkan mencapai 2,82 persen (tren inflasi jangka panjang di AS kira-kira berada di 2-3 persen).

Memang masih ada beberapa negara yang saat ini berada dalam periode deflasi. Jepang, misalnya, hingga Desember 2009 masih mengalami deflasi yang cukup dalam sebesar 1,68 persen (tahunan). Singapura juga masih mengalami deflasi sampai Desember 2009.

Sejumlah indikator menunjukkan bahwa aktivitas ekonomi Indonesia berpotensi untuk terus meningkat dalam beberapa waktu mendatang.

Peningkatan aktivitas ekonomi itu sangat mungkin mendorong naiknya daya beli masyarakat. Naiknya daya beli masyarakat memberi insentif bagi pengusaha untuk menaikkan harga jual produk, yang pada akhirnya berdampak pada naiknya tekanan inflasi.

Oleh karena itu, dampak lemahnya sisi permintaan yang mengurangi tekanan inflasi sepanjang 2009 sepertinya sulit untuk berlanjut pada tahun ini.

Inflasi kemudian berpotensi kembali ke level yang selaras dengan tren jangka panjangnya. Data historis menunjukkan bahwa tren inflasi dalam kondisi normal di Indonesia berada di kisaran 6-6,5 persen.

Data historis juga menunjukkan bahwa shock kebijakan (terutama kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi) yang diambil pemerintah pasti merusak tren itu. Pada 2005 dan 2008 pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi yang kemudian membuat laju inflasi melambung tinggi.

Untuk 2010, potensi terjadinya kenaikan harga BBM bersubsidi sepertinya masih cukup kecil. Harga minyak dunia memang diperkirakan naik sejalan dengan naiknya permintaan.

Namun, banyak pihak meyakini bahwa suplai minyak dunia masih dapat memenuhi kenaikan permintaan yang umumnya berasal dari negara-negara yang masih mengalami pemulihan aktivitas ekonomi.

Sampai awal Februari, Energy Information Administration (EIA) di AS memprediksi harga minyak pada akhir 2010 akan mencapai 82 dollar AS per barrel dengan rata-rata harga sepanjang tahun mencapai 79,8 dollar AS per barrel.

Beberapa lembaga lain yang lebih pesimistis memperkirakan harga minyak akan mencapai 90 dollar AS per barrel. Dengan skenario kenaikan harga minyak seperti di atas, opsi kenaikan BBM sepertinya masih dapat dihindari pemerintah pada 2010.

Dengan skenario itu pula, Danareksa Research Institute memperkirakan pola laju inflasi pada 2010 akan bergerak seperti ditunjukkan pada Gambar 2 (warna merah menunjukkan perkiraan).

Proyeksi Inflasi 2010

Tekanan inflasi diperkirakan masih relatif tinggi pada Februari dan akan turun pada Maret dan April sejalan dengan dimulainya masa panen raya.

Tekanan inflasi kemudian akan kembali meningkat dan mencapai puncaknya antara Agustus dan September 2010 (bersamaan dengan bulan Ramadhan). Secara keseluruhan, Danareksa Research Institute memperkirakan laju inflasi tahunan pada 2010 akan mencapai 6,01 persen.

sumber : http://danareksa-research.com/economy/media-newspaper/388-prospek-inflasi-dan-kebijakan-moneter-2010

pengertian laju inflasi

Inflasi adalah fenomena kenaikan harga-harga pada sebuah lingkup ekonomi. Tingkat inflasi biasanya diberikan dalam persentase. Jika inflasi pada sebuah tahun adalah 10%, maka rata-rata harga barang pada akhir tahun lebih mahal 10% daripada di awal tahun. Atau dengan kata lain, nilai yang bisa dibeli oleh sejumlah uang berkurang 10% pada akhir tahun dibandingkan dari awal tahun.
Inflasi dihitung secara statistik dengan mengambil sampel harga-harga di pasaran. Karena itu bisa saja perhitungan inflasi dari dua buah pihak berbeda antara satu dan yang lainnya. Perbedaan ini disebabkan oleh faktor perbedaan cara pengambilan data, metodologi yang berbeda, fokus penghitungan, serta waktu pengambilan sampel yang berbeda.

Menghitung Inflasi Kumulatif
Menghitung tingkat inflasi selama beberapa tahun tidak dapat dilakukan dengan menjumlahkan begitu saja tingkat inflasi per tahun. Perhitungan harus dilakukan dengan cara ‘penjumlahan geometris’. Sebagai contoh ingin dilakukan perhitungan tingkat inflasi selama dua tahun dimana inflasi pada tahun pertama adalah 5% dan pada tahun kedua sebesar 20%. Maka besar inflasi dari 1 Januari tahun pertama sampai 31 Desember tahun kedua adalah (1+5%) * (1+20%) – 100% == 26%.
Dengan menggunakan spreadsheet seperti Gnumeric, OpenOffice.org Calc atau *gasp* Microsoft Excel, perhitungan inflasi kumulatif dapat memanfaatkan fungsi GEOMEAN() yang berfungsi untuk mencari rata-rata geometris dari parameter-parameternya. Contoh di atas jika dihitung dengan bantuan spreadsheet dapat dituliskan menjadi =GEOMEAN(1+5%, 1+20%)^2-100%. Dengan 2 pada pangkat 2 adalah jumlah tahun yang dihitung.
Contoh Penerapan Penghitungan Inflasi Sehari-hari
Tingkat inflasi dapat digunakan oleh pemberi dan penerima gaji sebagai salah satu faktor untuk menentukan tingkat kenaikan gaji. Sebagai contoh, seorang pekerja menerima gaji Rp 2 juta pada 1 Januari 2002. Karena itu wajar jika dia meminta kenaikan gaji kurang lebih 11.8% pada 31 Desember 2002 sesuai tingkat inflasi pada tahun tersebut, tentunya setelah mempertimbangkan faktor-faktor lainnya. Jika dia tidak mendapat kenaikan gaji, maka pendapatannya secara efektif berkurang sebesar 11.8%.
Jika ada yang memiliki data waktu awal penetapan gaji anggota DPR yang berlaku saat ini, maka dapat dihitung besarnya depresiasi gaji tersebut dan dapat pula diketahui berapa besar gaji yang pantas. Tentunya inflasi hanyalah sebuah variabel di antara variabel-variabel lainnya.

sumber : http://priyadi.net/archives/2005/07/20/inflasi/

inflasi 2o1o

PADA TAHUN 2010 laju inflasi diperkirakan akan lebih
dari 4 persen meningkat jika dibandingkan tahun
sebelumnya yaitu 2,78 persen, sedangkan untuk laju
pertumbuhan ekonomi Indonesia, Pemerintah
memperkirakan sebesar 5,5 persen untuk tahun 2010,
berdasarkan perkiraan tersebut, beberapa pengamat pasar
modal memperkirakan jika pertumbuhan ekonomi
Indonesia diatas 5,5 persen maka dampak terhadap IHSG
pada akhir 2010 bisa lebih dari 3.000, suatu asumsi yang
sangat optimis, namun tidak semua pengamat pasar
modal berasumsi demikian.
Harga minyak mentah dalam perdagangan terus
meningkat lagi yang mana pada 22 Februari 2010 lalu
sudah mencapai diatas $80 per barrel. Apa yang
menyebabkan meningkatnya harga minyak mentah saat
ini? Temukan jawabannya pada INDOCHEMENTATOR di
Indochemical edisi 460 Maret 2010.

sumber : http://cic.co.id/cic/wp-content/themes/atahualpa/PDF/460.pdf

inflasi dan perekonomian

Inflasi

Bulan dan tahun Tingkat inflasi
Juli 2009 2.71 %
Juni 2009 3.65 %
Mei 2009 6.04 %
April 2009 7.31 %
Maret 2009 7.92 %
Februari 2009 8.60 %
Januari 2009 9.17 %
Desember 2008 11.06 %
November 2008 11.68 %
Oktober 2008 11.77 %
September 2008 12.14 %
Agustus 2008 11.85 %
Juli 2008 11.90 %
Data inflasi dari Inflasi CPI - Bank Sentral Republik Indonesia
Inflasi di Indonesia diumpamakan seperti penyakit endemis dan berakar di sejarah. Tingkat inflasi di Malaysia dan Thailand senantiasa lebih rendah. Inflasi di Indonesia tinggi sekali di zaman Presiden Soekarno, karena kebijakan fiskal dan moneter sama sekali tidak prudent (“kalau perlu uang, cetak saja”). Di zaman Soeharto, pemerintah berusaha menekan inflasi - akan tetapi tidak bisa di bawah 10 persen setahun rata-rata, antara lain oleh karena Bank Indonesia masih punya misi ganda, antara lain sebagai agent of development, yang bisa mengucurkan kredit likuiditas tanpa batas. Baru di zaman reformasi, mulai di zaman Presiden Habibie maka fungsi Bank Indonesia mengutamakan penjagaan nilai rupiah. Tetapi karena sejarah dan karena inflationary expectations masyarakat (yang bertolak ke belakang, artinya bercermin kepada sejarah) maka “inflasi inti” masih lebih besar daripada 5 persen setahun.[1]
Bulan dan tahun Pertumbuhan ekonomi
Maret 2006 15.74 %
Juni 2006 15.53 %
September 2006 14.55 %
Desember 2006 6.60 %
Data pertumbuhan ekonomi dari Inflasi CPI - Bank Sentral Republik Indonesia

 Perekonomian

Tanda-tanda perekonomian mulai mengalami penurunan adalah ditahun 1997 dimana pada masa itulah awal terjadinya krisis. Saat itu pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya berkisar pada level 4,7 persen, sangat rendah dibandingkan tahun sebelumnya yang 7,8 persen. Kondisi keamanan yang belum kondusif akan sangat mempengaruhi iklim investasi di Indonesia. Mungkin hal itulah yang terus diperhatikan oleh pemerintah. Hal ini sangat berhubungan dengan aktivitas kegiatan ekonomi yang berdampak pada penerimaan negara serta pertumbuhan ekonominya. Adanya peningkatan pertumbuhan ekonomi yang diharapkan akan menjanjikan harapan bagi perbaikan kondisi ekonomi dimasa mendatang. Bagi Indonesia, dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi maka harapan meningkatnya pendapatan nasional (GNP), pendapatan persaingan kapita akan semakin meningkat, tingkat inflasi dapat ditekan, suku bunga akan berada pada tingkat wajar dan semakin bergairahnya modal bagi dalam negeri maupun luar negeri.
Namun semua itu bisa terwujud apabila kondisi keamanan dalam negeri benar-benar telah kondusif. Kebijakan pemerintah saat ini didalam pemberantasan terorisme, serta pemberantasan korupsi sangat turut membantu bagi pemulihan perekonomian. Pertumbuhan ekonomi yang merupakan salah satu indikator makro ekonomi menggambarkan kinerja perekonomian suatu negara akan menjadi prioritas utama bila ingin menunjukkan kepada pihak lain bahwa aktivitas ekonomi sedang berlangsung dengan baik pada negaranya.

sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Inflasi_dan_perekonomian_Indonesia

Rabu, 27 Oktober 2010

UG COMUNITY

UG COMMUNITY ADALAH SEBUAH FASILITAS YANG DISEDIAKAN OLEH UNIVERSITAS GUNADARMA SEBAGAI SARANA UNTUK SALING BERKOMUNIKASI LEWAT TULISAN ANTARA MAHASISWA, ALUMNI, STAFF DAN DOSEN UNIVERSITAS GUNADARMA.
UG COMMUNITY BERTUJUAN UNTUK SALING MEMBERIKAN INFORMASI, ISSUE-ISSUE YANG SEDANG TERJADI KEPADA SEMUA ANGGOTA UG COMMUNITY…
ADAPUN MENURUT SAYA PERSYARATAN UNTUK MENJADI MEMBER UG COMMUNITY, DIANTARANYA:
-TERCATAT SEBAGAI MAHASISWA, ALUMNI,STAFF, ATAU DOSEN UNIVERSITAS GUNADARMA.
-UNTUK MAHASISWA MAUPUN ALUMNI, MEMPUNYAI USER DAN PASSWORD DI STUDENTSITE.
-UNTUK STAFF DAN DOSEN, MEMPUNYAI USER DAN PASSWORD DI STAFFSITE.
KARENA UG BLOG COMMUNITY INI DIPERUNTUKKAN KHUSUS UNTUK LINGKUNGAN UNIVERSITAS GUNADARMA.
SEBAGAI ANGGOTA BLOG UG COMMUNITY, TENTU SAJA MEMPUNYAI HAK DAN KEWAJIBAN SEBAGAI ANGGOTA,,

SUMBER : http://methariandini.wordpress.com/2008/12/22/tugas-etikaug-blog-community/
MATERI : http://UG comunity.gunadarma.ac.id

Rabu, 20 Oktober 2010

kehidupan sosial vs internet

Kehidupan Sosial Vs Internet

Written by Mr. Endi on March 17, 2009 – 9:02 pm -


Internet dan Kehidupan Sosial
Beberapa tahun terakhir ini suatu tren baru mulai berkembang pada orang-orang yang meluangkan waktu mereka untuk online ke jaringan internet. Komputer dengan teknologi Internet tidak lagi menjadi sesuatu yang mengisolasi seseorang dari dunia luar dan menjadikan penggunanya seorang introvet, tetapi justru membuat orang-orang yang tadinya tidak saling kenal bisa menjalin hubungan di antara mereka. Hal itu bisa dibuktikan dengan adanya fasilitas Internet yang digunakan.
Sebelum adanya teknologi ini, orang-orang di sekitar hanyalah mereka yang
secara fisik tinggal di sekitar kita. Adanya telepon memungkinkan kita berinteraksi dengan orang-orang yang jauh dari kita. Demikianlah pula Internet telah menghubungkan kita dengan komunitas masyarakat yang tadinya tidak saling kenal.
Kemajuan teknologi komunikasi Internet memungkinkan kita untuk tetap menjaga hubungan dengan teman atau saudara yang berada jauh dari kita secara lebih mudah, cepat serta murah. E-mail adalah salah satu contoh teknologi tersebut.
Demikianlah Internet telah mengubah konsep sosialisasi manusia. Jika zaman dulu konsep interaksi sosial manusia adalah kegiatan yang dilakukan oleh beberapa orang yang bertatap muka secara langsung, kini konsep tersebut semakin diperluas dan tidak hanya terbatas oleh ruang dan waktu.
Internet dan Politik
Beberapa waktu yang lalu orang berpendapat bahwa orang yang menguasai ilmu pengetahuan adalah orang yang memiliki kekuasaan, tetapi sekarang pendapat tersebut sedikit berubah karena orang yang dianggap memiliki kekuasaan adalah orang yang menguasai informasi. Politik juga merupakan masalah kekuasaan, sehingga sumber informasi bisa menjadi alat politik yang efektif.
Teknologi Internet dapat dianalogikan sebagai suatu jalan raya informasi bebas hambatan, siapapun yang terkoneksi dengan jaringan ini bisa mencari dan memberikan informasi mengenai apapun. Hal ini membawa dampak pula dalm aspek kehidupan politik. Dalam waktu singkat peristiwa demonstrasi berdarah yang terjadi di Tiananmen Square di Beijing tersebar dan dibicarakan banyak orang di seluruh dunia, apalagi berita penyerangan Amerika Serikat terhadap Irak semuanya dapat dilihat dengan jelas. Oleh sebab itu Itnernet dapat diguanakan untuk memajukan demokrasi karena tidak ada hal yang dapat disembunyikan dan siapapun memiliki kebebasan untuk menyatakan pendapat mereka. Tetapi sebalik nya Internet dapat juga dipakai untuk membentuk opini publik dengan menyebarkan informasi tertentu demi mencapai tujuan politik entah yang sifatnya baik maupun jahat yang dilakukan oleh perorangan maupun kelompok

KEWIRAUSAHAAN

KEWIRAUSAHAAN
1. Hakikat dan Konsep Dasar Kewirusahaan
Kewirausahaan pertama kali muncul pada abad 18 diawali dengan penemuan-penemuan baru seperti mesin uap, mesin pemintal, dll. Tujuan utama mereka adalah pertumbuhan dan perluasan organisasi melalui inovasi dan kreativitas. Keuntungan dan kekayaan bukan tujuan utama.
Secara sederhana arti wirausahawan (entrepreneur) adalah orang yang berjiwa berani mengambil resiko untuk membuka usaha dalam berbagai kesempatan Berjiwa berani mengambil resiko artinya bermental mandiri dan berani memulai usaha, tanpa diliputi rasa takut atau cemas sekalipun dalam kondisi tidak pasti. (Kasmir, 2007 : 18).
Pengertian kewirausahaan relatif berbeda-beda antar para ahli/sumber acuan dengan titik berat perhatian atau penekanan yang berbeda-beda, diantaranya adalah penciptaan organisasi baru (Gartner, 1988), menjalankan kombinasi (kegiatan) yang baru (Schumpeter, 1934), ekplorasi berbagai peluang (Kirzner, 1973), menghadapi ketidakpastian (Knight, 1921), dan mendapatkan secara bersama faktor-faktor produksi (Say, 1803).
Beberapa definisi tentang kewirausahaan tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:
<!--[if !supportLists]-->Ø <!--[endif]-->Richard Cantillon (1775)
Kewirausahaan didefinisikan sebagai bekerja sendiri (self-employment). Seorang wirausahawan membeli barang saat ini pada harga tertentu dan menjualnya pada masa yang akan datang dengan harga tidak menentu. Jadi definisi ini lebih menekankan pada bagaimana seseorang menghadapi resiko atau ketidakpastian
<!--[if !supportLists]-->Ø <!--[endif]-->Jean Baptista Say (1816)
Seorang wirausahawan adalah agen yang menyatukan berbagai alat-alat produksi dan menemukan nilai dari produksinya.
<!--[if !supportLists]-->Ø <!--[endif]-->Frank Knight (1921)
Wirausahawan mencoba untuk memprediksi dan menyikapi perubahan pasar. Definisi ini menekankan pada peranan wirausahawan dalam menghadapi ketidakpastian pada dinamika pasar. Seorang worausahawan disyaratkan untuk melaksanakan fungsi-fungsi manajerial mendasar seperti pengarahan dan pengawasan
<!--[if !supportLists]-->Ø <!--[endif]-->Joseph Schumpeter (1934)
Wirausahawan adalah seorang inovator yang mengimplementasikan perubahanperubahan di dalam pasar melalui kombinasi-kombinasi baru.
Kombinasi baru tersebut bisa dalam bentuk
(1) memperkenalkan produk baru atau dengan kualitas baru,
(2) memperkenalkan metoda produksi baru,
(3) membuka pasar yang baru (new market),
(4) Memperoleh sumber pasokan baru dari bahan atau komponen baru, atau
(5) menjalankan organisasi baru pada suatu industri. Schumpeter mengkaitkan wirausaha dengan konsep inovasi yang diterapkan dalam konteks bisnis serta mengkaitkannya dengan kombinasi sumber daya.
<!--[if !supportLists]-->Ø <!--[endif]-->Penrose (1963)
Kegiatan kewirausahaan mencakup indentifikasi peluang-peluang di dalam system ekonomi. Kapasitas atau kemampuan manajerial berbeda dengan kapasitas kewirausahaan.
<!--[if !supportLists]-->Ø <!--[endif]-->Harvey Leibenstein (1968, 1979)
Kewirausahaan mencakup kegiatan-kegiatann yang dibutuhkan untuk menciptakan atau melaksanakan perusahaan pada saat semua pasar belum terbentuk atau belum teridentifikasi dengan jelas, atau komponen fungsi produksinya belum diketahui sepenuhnya.
<!--[if !supportLists]-->Ø <!--[endif]-->Israel Kirzner (1979)
Wirausahawan mengenali dan bertindak terhadap peluang pasar. Entrepreneurship Center at Miami University of Ohio Kewirausahaan sebagai proses mengidentifikasi, mengembangkaan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasila akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi resiko atau ketidakpastian.
<!--[if !supportLists]-->Ø <!--[endif]-->Peter F. Drucker
Kewirausahaan merupakan kemampuan dalam menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Pengertian ini mengandung maksud bahwa seorang wirausahan adalah orang yang memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru, berbeda dari yang lain. Atau mampu menciptakan sesuatu yang berbeda dengan yang sudah ada sebelumnya.
<!--[if !supportLists]-->Ø <!--[endif]-->Zimmerer
Kewirausahaan sebagai suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan (usaha).
Salah satu kesimpulan yang bisa ditarik dari berbagai pengertian tersebut adalah bahwa kewirausahaan dipandang sebagai fungsi yang mencakup eksploitasi peluangpeluang yang muncul di pasar. Eksploitasi tersebut sebagian besar berhubungan dengan pengarahan dan atau kombinasi input yang produktif. Seorang wirausahawan selalu diharuskan menghadapi resiko atau peluang yang muncul, serta sering dikaitkan dengan tindakan yang kreatif dan innovatif. Wirausahawan adalah orang yang merubah nilai sumber daya, tenaga kerja, bahan dan faktor produksi lainnya menjadi lebih besar daripada sebelumnya dan juga orang yang melakukan perubahan, inovasi dan cara-cara baru. Selain itu, seorang wirausahawan menjalankan peranan manajerial dalam kegiatannya, tetapi manajemen rutin pada operasi yang sedang berjalan tidak digolongkan sebagai kewirausahaan. Seorang individu mungkin menunjukkan fungsi kewirausahaan ketika membentuk sebuah organisasi, tetapi selanjutnya menjalankan fungsi manajerial tanpa menjalankan fungsi kewirausahaannya. Jadi kewirausahaan bias bersifat sementara atau kondisional.
Kesimpulan lain dari kewirausahaan adalah proses penciptaan sesuatu yang berbeda nilainya dengan menggunakan usaha dan waktu yang diperlukan, memikul resiko finansial, psikologi dan sosial yang menyertainya, serta menerima balas jasa moneter dan kepuasan pribadi.
Istilah wirausaha muncul kemudian setelah dan sebagai padanan wiraswasta yang sejak awal sebagian orang masih kurang sreg dengan kata swasta. Persepsi tentang wirausaha sama dengan wiraswasta sebagai padanan entrepreneur. Perbedaannya adalah pada penekanan pada kemandirian (swasta) pada wiraswasta dan pada usaha (bisnis) pada wirausaha. Istilah wirausaha kini makin banyak digunakan orang terutama karena memang penekanan pada segi bisnisnya. Walaupun demikian mengingat tantangan yang dihadapi oleh generasi muda pada saat ini banyak pada bidang lapangan kerja, maka pendidikan wiraswasta mengarah untuk survival dan kemandirian seharusnya lebih ditonjolkan.
Sedikit perbedaan persepsi wirausaha dan wiraswasta harus dipahami, terutama oleh para pengajar agar arah dan tujuan pendidikan yang diberikan tidak salah. Jika yang diharapkan dari pendidikan yang diberikan adalah sosok atau individu yang lebih bermental baja atau dengan kata lain lebih memiliki kecerdasan emosional (EQ) dan kecerdasarn advirsity (AQ) yang berperan untuk hidup (menghadapi tantangan hidup dan kehidupan) maka pendidikan wiraswasta yang lebih tepat. Sebaliknya jika arah dan tujuan pendidikan adalah untuk menghasilkan sosok individu yang lebih lihai dalam bisnis atau uang, atau agar lebih memiliki kecerdasan finansial (FQ) maka yang lebih tepat adalah pendidikan wirausaha. Karena kedua aspek itu sama pentingnya, maka pendidikan yang diberikan sekarang lebih cenderung kedua aspek itu dengan menggunakan kata wirausaha. Persepsi wirausaha kini mencakup baik aspek financial maupun personal, sosial, dan profesional (Soesarsono, 2002 : 48)
2. Ciri dan Watak Wirausaha
<!--[if !supportLists]-->Ø <!--[endif]-->Ciri-ciri dan watak kewirausahaan
1. Percaya diri Keyakinan, ketidaktergantungan, individualistis, dan optimisme
2. Berorientasi pada tugas dan hasil Kebutuhan untuk berprestasi, berorientasi laba, ketekunan dan ketabahan, tekad kerja keras, mempunyai dorongan kuat, energetik dan inisiatif
3. Pengambilan resiko Kemampuan untuk mengambil resiko yang wajar dan suka tantangan
4. Kepemimpinan Perilaku sebagai pemimpin, bergaul dengan orang lain, menanggapi saran-saran dan kritik
5. Keorisinilan Inovatif dan kreatif serta fleksibel
6. Berorientasi ke masa depan Pandanga ke depan, perspektif Dalam konteks bisnis, seorang entrepreneur membuka usaha baru (new ventures) yang menyebabkan munculnya produk baru arau ide tentang penyelenggaraan jasa-jasa.
<!--[if !supportLists]-->Ø <!--[endif]-->Karakteristik tipikal entrepreneur (Schermerhorn Jr, 1999) :
1. Lokus pengendalian internal
2. Tingkat energi tinggi
3. Kebutuhan tinggi akan prestasi
4. Toleransi terhadap ambiguitas
5. Kepercayaan diri
6. Berorientasi pada action
<!--[if !supportLists]-->Ø <!--[endif]-->Karakteristik Wirausahawan (Masykur W)
1. Keinginan untuk berprestasi
2. Keinginan untuk bertanggung jawab
3. Preferensi kepada resiko menengah
4. Persepsi kepada kemungkian berhasil
5. Rangsangan untuk umpan balik
6. Aktivitas Energik
7. Orientasi ke masa depan
8. Ketrampilan dalam pengorganisasian
9. Sikap terhadap uang
<!--[if !supportLists]-->Ø <!--[endif]-->Wirausahawan yang berhasil mempunyai standar prestasi (n Ach) tinggi. Potensi kewirausahaan tersebut dapat dilihat sebagai berikut : (Masykur, Winardi)
1. Kemampuan inovatif
2. Toleransi terhadap kemenduaan (ambiguity)
3. Keinginan untuk berprestasi
4. Kemampuan perencanaan realistis
5. Kepemimpinan berorientasi pada tujuan
6. Obyektivitas
7. Tanggung jawab pribadi
8. Kemampuan beradaptasi (Flexibility)
9. Kemampuan sebagai pengorganisator dan administrator
10. Tingkat komitmen tinggi (survival)
<!--[if !supportLists]-->Ø <!--[endif]-->Jenis Kewirausahaan (Williamson, 1961)
1. Innovating Entrepreneurship
Bereksperimentasi secara agresif, trampil mempraktekkan transformasi-transformasi atraktif
2 Imitative Entrepreneurship
Meniru inovasi yang berhasil dari para Innovating Entrepreneur
3. Fabian Entrepreneurship
Sikap yang teramat berhati-hati dan sikap skeptikal tetapi yang segera melaksanakan peniruan-peniruan menjadi jelas sekali, apabila mereka tidak melakukan hal tersebut, mereka akan kehilangan posisi relatif pada industri yang bersangkutan.
4. Drone Entrepreneurship
Drone = malas. Penolakan untuk memanfaatkan peluang-peluang untuk melaksanakan perubahan-perubahan dalam rumus produksi sekalipun hal tersbut akan mengakibatkan mereka merugi diandingkan dengan produsen lain. Di banyak negara berkembang masih terdapat jenis entrepreneurship yang lain yang disebut sebagai Parasitic Entrepreneurship, dalam konteks ilmu ekonomi disebut sebagai Rent-seekers (pemburu rente). (Winardi, 1977)
http://indiradamayanti.blogspot.com/2009/07/artikel-kewirausahaan.html

MEMAHAMI FENOMENA FACEBOOK DALAM BINGKAI FILSAFAT DON IHDE

Memahami Fenomena Facebook dalam Bingkai Filsafat Don Ihde

Facebook Filsafat Don Ihde Memahami Fenomena Facebook dalam Bingkai Filsafat Don IhdeOleh: AHMAD KAREEM
Penulis adalah Sekretaris Umum PDPM Gresik, Mahasiswa S2 Sosiologi Unmuh Malang
SEJAK DIRILIS pada tahun 2004, situs jejaring social Facebook terus menuai kontroversi. Sama seperti jejaring sosial (social networking) lain pendahulunya, Friendster, Facebook mendapatkan banyak kecaman, disamping juga sanjungan di mana-mana. Efek positif Facebook misalnya digunakan sebagai media mobilisasi massa, sedangkan efek negatifnya seperti kasus-kasus kejahatan yang terjadi dewasa ini. Efek negatif lain dari Facebook adalah menurunnya produktifitas kerja, karena pada jam kerja efektif ternyata orang banyak mengakses Facebook. Tidak tanggung-tanggung, bahkan muncul wacana pengharaman Facebook.
Kontroversi Facebook ini sebenarnya bagian dari kontroversi yang lebih besar, yakni pro-kontra eksistensi teknologi dalam kehidupan manusia, relasi manusia-teknologi. Pembahasan filosofis mengenai hal ini sudah lama berlangsung, seperti diungkap Heidegger dalam Question Concerning Technology(1977) saat itu dikenal term Techne dan Poiesis. Techne adalah pengetahuan tentang cara produksi atau mentransfomasikan dunia, sedangkan poiesis adalah sebuah penyingkapan realitas melalui instrumen teknologis tersebut. Dalam kasus Facebook misalnya, Techne-nya adalah pengetahuan tentang coding dan bahasa pemrogramannya sehingga situs tersebut bisa menampilkan informasi, sedangkan Poiesis-nya adalah terbukanya realitas, dalam hal ini realitas komunikasi virtual antar Facebookers (pengguna Facebook).
Pandangan berikutnya dikemukakan oleh Jacques Ellul, filosof Prancis dalam bukunya The Technological Society (1964). Menurut Ellul, teknologi bersifat otonom dan tidak bisa dikendalikan. Jadi implikasi sosiologis, etis, dan teknis dan penggunaan teknologi hanya dapat dikontrol oleh teknologi itu sendiri. Misalnya teknologi virus computer, tidak bisa dikontrol langsung oleh manusia tetapi oleh teknologi lain, yakni anti-virus. Teknologi Facebook juga begitu, kita tidak bisa mengontrol dengan sepenuhnya privasi akun kita namun itu bisa dikontrol jika secara teknis developer Facebook memproteksinya.
Don Ihde filsuf fenomenologi Amerika berbeda dengan Ellul, ia lebih menitikberatkan pada relasi teknologi dengan kebudayaan manusia, sebuah relasi hermeunetis. Menurut Ihde, nilai praktis teknologi dapat dilihat secara berbeda pada kebudayaan yang berbeda. Jadi misalnya nilai praktis dari Facebook, akan dilihat berbeda oleh kebudayaan masyarakat perkotaan (urban) dengan kebudayaan masyarakat desa (rural). Masyarakat perkotaan cenderung lebih “memanfaatkan” Facebook daripada masyarakat desa. Hal ini bukan hanya berdasar alasan ketersediaan fasilitas, namun lebih pada faktor kebudayaan.
Dengan pendekatan ini, Ihde melihat bahwa teknologi bersifat inheren dengan kebudayaan. Karena inherensi teknologi dengan kebudayaan inilah, Ihde memandang bahwa teknologi bukanlah sesuatu yang otonom, ia bisa dikontrol. Kontrol manusia atas teknologi, bisa dilakukan dengan melakukan control terhadap budaya itu sendiri.
Kembali pada inherensi teknologi dengan kebudayaan, Ihde melihat bahwa teknologi adalah instrument untuk memahami realitas sebagai sebuah teks. Seperti kita ketahui, teknologi diciptakan sebagai “perpanjangan” indra dan tubuh manusia. Misalnya saja teknologi sepeda, adalah perpanjangan dari fungsi kaki, teknologi kamera perpanjangan dari fungsi mata, dan sebagainya. Facebook bisa dipandang sebagai perpanjangan dari fungsi mata dan mulut, dalam artian Facebook (sebagai salah satu fasilitas internet) memungkinkan manusia berkomunikasi dan bersosialisasi dengan manusia lain secara virtual. Facebook, seperti berbagai social networking lain, adalah teknologi medium, perantara. Facebook secara techneadalah kumpulan web program untuk memfasilitas komunikasi antar Facebookers, tapi secarapoiesis ia menghadirkan bentuk komunikasi baru, komunikasi virtual.
Dalam kasus maraknya kejahatan, penipuan, dan penyalahgunaan Facebook, jika kita kembalikan pada perpektif Don Ihde tentang inherensi teknologi dengan kebudayaan, maka bisa kita simpulkan bahwa kebudayaan kita-lah yang sesungguhnya permisif terhadap kemunculan kejahatan, penipuan, dan penyalahgunaan itu. Facebook sebagai instrument teknologis hanya menciptakan bentuk baru kejahatan tersebut.
Realitas kehidupan manusia modern-lah yang yang memicu kejahatan terjadi. Misalnya kasus penipuan dengan korban rata-rata perempuan, latar belakang pemicu lebih pada alasan cultural, kondisi sosio-psikologis korban yang kurang perhatian misalnya, sehingga ia merasa senang jika menemukan orang yang perhatian dengannya di Facebook. Persoalan Facebook yang menimbulkan kecanduan karena orang selalu meng-update statusnya di Facebook merupakan cermin perubahan komunikasi sosial masyarakat. Mungkin dalam kehidupan sehari-hari kita sudah sedemikian acuh pada perasaan orang lain, sehingga orang tersebut merasa menemukan “curhat” yang tepat, yakni Facebook. [*]
http://www.dapunta.com/memahami-fenomena-facebook-dalam-bingkai-filsafat-don-ihde.html

PENGERTIAN ILMU ALAMIAH DASAR

Ilmu alamiah atau sering disebut ilmu pengetahuan alam (natural science)
merupakan pengetahuan yang mengkaji tentang gejala-gejala dalam alam semesta,
termasuk di muka bumi ini, sehingga terbentuk konsep dan prinsip. IAD hanya
mengkaji konsep-konsep dan prinsip-prinsip dasar yang esensial saja.
Ciri-ciri manusia
a. Organ tubuhnya kompleks dan sangat khusus, terutama otaknya
b. Mengadakan metabolisme atau pertukaran zat, (ada yang masuk dan keluar)
c. Memberikan tanggapan terhadap rangsangan dari dalam dan luar
d. Memiliki potensi untuk berkembang biak
e. Tumbuh dan bergerak
f. Berinteraksi dengan lingkungannnya
g. Sampai pada saatnya mengalami kematiian
Manusia adalah makhluk yang lemah dibanding makhluk lain namun dengan
akal budinya dan kemauannya yang sangat kuat maka manusia dapat
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan ilmu pengetahuan dan
teknologi manusia dapat hidup dengan lebih baik lagi. Akal budinya dan kemauannya
yang sangat kuat itulah sifat unik dari manusia.
Rasa ingin tahu makhluk lain lebih didasarkan oleh naluri (instinct) /idle
curiosity naluri ini didasarkan pada upaya mempertahankan kelestaraian hidup dan
sifatnya tetap sepanjang zaman. Manusia juga mempunyai naluri seperti tumbuhan
dan hewan tetapi ia mempunyai akal budi yang terus berkembang serta rasa ingin
tahu yang tidak terpuaskan.
Sesuatu masalah yang telah dapat dipecahkan maka akan timbul masalah lain yang
menunggu pemecahannya, manusia setelah tahu apanya maka ingin tahu bagimana
dan mengapa.
Contoh : tempat tinggal manusia purba sampai manusia modern, contoh lain seperti
penyakit setelah ditemukan obat suatu penyakit ada penyakit lain lagi yang dicoba
untuk dicari obatnya (HIV AIDS)
Manusia yang mempunyai rasa ingin tahu terhadap rahasia alam mencoba
menjawab dengan menggunakan pengamatan dan penggunaan pengalaman, tetapi
sering upaya itu tidak terjawab secara memuaskan. Pada manusia kuno untuk
memuaskan mereka menjawab sendiri. Misalnya kenapa ada pelangi mereka
membuat jawaban, pelangi adalah selendang bidadari atau kenapa gunung meletus
jawabannya karena yang berkuasa marah. Dari hal ini timbulnya pengetahuan tentang
bidadari dan sesuatu yang berkuasa. Pengetahuan baru itu muncul dari kombinasi
antara pengalaman dan kepercayaan yang disebut mitos.

perempuan,aborsi,dan kontruksi sosial

Di tengah masyarakat kita saat ini, sebagian masih menganggap bahwa “kegilaan” paska aborsi adalah hukuman atau harga yang harus di bayar atas pembunuhan seorang bayi yang tak bersalah. Benarkah demikian? Pertanyaan yang sering saya terima adalah : “Mengapa mau membantu perempuan yang melakukan aborsi?aborsi dalah dosa. Bukankah itu merupakan hukuman yang harus mereka terima?”

Jawaban saya yang paling simple adalah : “ Lalu siapakah di muka bumi ini yang tak melakukan kesalahan?” atau “Hak anda untuk tidak membantu mereka, demikian juga itu merupakan hak saya sepenuhnya untuk memutuskan membantu mereka atau tidak.”

Tak ada siapapun di muka bumi ini yang berhak membatasi hak hidup lebih baik bagi semua orang. Setiap orang belajar dari kesalahan mereka, dan seperti yang lainnya, mereka memeiliki hak yang sama untuk memperbaiki kualitas kehidupan mereka.

Lalu, apakah aborsi benar adalah sebuah kesalahan? Apanya yang salah? Aborsi itu sendiri atau ketidaksiapan mental mereka yang salah? Mari membahas hal itu. Nilai salah atau tidaknya suatu aborsi tidak absolut bagi semua orang. Salah atau tidaknya aborsi didasarkan pada pemahaman bahwa aborsi adalah suatu tindak pembunuhan. Pemahaman ini sangat rancu, karena perdebatan mengenai kapan kehidupan itu sendiri tidak pernah selesai hingga hari ini. Setiap agama bahkan memiliki keyakinan yang berbeda-beda mengenai awal mula kehidupan. Dalam agama islam, kehidupan dianggap telah ada ketika ruh ditiupkan kepada janin yang ada dalam rahim sang ibu. Jika aborsi dilakukan sebelum ruh ini ditiupkan apakah kemudian aborsi dapat dikatakan sebagai sebuah pembunuhan? Pembunuhan memberi makna penghentian hidup secara paksa pada makhluk yang sudah hidup. Lalu jika janin tersebut belum dianggap hidup, dapatkah aborsi dikatakan sebagai sebuah pembunuhan?

Agama dan kelompok-kelompok lain memiliki acuan yang berbeda mengenai hal ini. kelompok pro-choice melihat aborsi adalah sebuah pilihan, dengan mengedepankan hak asasi si ibu. Dalam hal ini perempuan yang hamil memiliki hak atas apa yang paling baik untuk dirinya, termasuk pilihan untuk melakukan aborsi. Kelompok pro-life kemudian membantah hal ini dengan mempertanyakan hak hidup si bayi. Kelompok pro-life melihat hal ini sebagai sebuah ketimpangan di mana si perempuan yang hamil hanya mementingkan hak hidupnya tanpa melihat hak hidup si anak yang berada dalam kandungannya.

Pertentangan antara pro-life dan pro-choice tidak pernah ada habisnya. Setiap kelompok memiliki landasan yang kuat untuk tetap mempertahankan keyakinannya. Terlepas dari pro-life dan pro-choice, saya memiliki pandangan sendiri mengenai hal ini. saya cenderung melihat kesalahan tersebut ada pada perempuan yang melakukan aborsi. Perempuan yang melakukan aborsi cenderung tidak berfikir jernih melihat permasalahan aborsi. Mereka tidak memiliki persiapan mental untuk menghadapi berbagai konsekuensi akibat aborsi. Kebanyakan perempuan yang melakukan aborsi cenderung mengambil keputusan tersebut karena faktor-faktor di luar dirinya. Karena merasa hal itu menjadi aib bagi dirinya dan keluarganya. Karena merasa malu telah melakukan dosa. Karena merasa takut pada keluarga dan malu pada lingkungan. Alasan-alasan ini lah yang kemudian tumpang tindih dengan suara hatinya sendiri. Mereka bahkan tidak memikirkan konsekuensi yang harus mereka hadapi paska aborsi.

Di tengah masyarakat kita di mana akses informasi mengenai aborsi sangat terbatas, tingkat aborsi yang tidak aman meningkatkan resiko keselamatan jiwa dan mental perempuan paska aborsi. Aborsi hanya sebuah isu di permukaan, namun di dalamnya isu-isu lain menjadi sangat krusial dan berpengaruh dalam keputusan seseorang melakukan tindakan aborsi. Agama, budaya dan ekonomi adalah hal yang paling mempengaruhi seseorang dalam mengambil keputusan untuk melakukan aborsi.

Pendekatan yang dilakukan samsara dalam hal aborsi adalah melihat si perempuan sebagai pelaku aborsi sekaligus faktor penentu kepulihannya dari sindrom paska aborsi. Bahwa mental adjustment seorang perempuan paska aborsi adalah dengan melihat dan mengeksplorasi lebih jauh berbagai emosi di dalam diri mereka.

Perempuan ini adalah korban dari keterbatasan informasi dan akses mengenai seks dan kesehatan reproduksi, korban dari tirani budaya dan ekonomi yang melemahkan keyakinan mereka akan kehidupan. Korban dari ketakutan yang telah ditanamkan secara turun temurun dalam agama dan budaya kita tanpa memberikan mereka edukasi dan pemahaman mengenai tubuh dan hidup mereka sendiri.

Sekali lagi, para korban ini kemudian tetap harus menjadi faktor pemulihan diri mereka sendiri. Tuntutan untuk perubahan dalam kehidupan bermasyarakat butuh waktu lebih lama dibandingkan kebutuhan mereka yang paling utama, meneruskan hidup dan kembali percaya pada kehidupan.

Masihkah anda menutup mata dan telinga pada fakta ini? masihkah anda berfikir bahwa aborsi semena-mena adalah dosa mereka? Ketika anda merasa berhak mengadili orang lain atas tindakan yang mereka lakukan, pernahkah anda berfikir apa usaha yang telah anda lakukan untuk mencegah hal ini terjadi?

Sebuah ironi ketika sebuah keluarga merasa dipermalukan dan marah kepada anak perempuan mereka yang hamil di luar nikah. Sebuah pertanyaan bagi setiap orangtua ; sebelum anda marah dan kecewa pada anak anda, sudahkah anda memberikan hak mereka untuk memahami tubuh mereka sendiri? Sudahkah anda memberikan pendidikan seks pada anak-anak anda agar anda bisa terhindar dari KTD (kehamilan tidak di inginkan)? Jika tidak, anda turut andil bersalah dalam hal yang anda anggap sebagai suatu kesalahan.

Kehidupan bukan pemberian orang lain. Anda pemilik kehidupan itu dan anda yang menentukan kehidupan apa yang anda inginkan.
http://samsara-artikel.blogspot.com/2009/08/perempuan-aborsi-konstruksi-sosial.html

proses bayi tabung

 


Menerobos Kesuburan
1.Sel sperma berada di sekitar sel telur-siap untuk membuahi


Perkembangan Sel telur
2.Sel telur hampir siap untuk dilepaskan dari ovarium si wanita.
Selama masa subur, wanita akan melepaskan satu atau dua sel telur yang akan berpindah ke bawah yang lalu akan bertemu sel sperma yang akan mengakibatkan terjadinya pembuahan.


Injeksi
3.Dalam IVF, dokter akan mengumpulkan sel telur sebanyak-banyaknya untuk memilih yang terbaik diantaranya. Untuk melakukannya, si pasien akan diberikan hormon untuk menambah jumlah produksi sel telur.
Proses injeksi ini dapat mengakibatkan adanya efek samping.


Pelepasan Sel telur
4.Setelah hormon bekerja sepenuhnya maka sel-sel telur siap untuk dikumpulkan. Dokter bedah akan menggunakan laparoskop untuk memindahkan sel-sel telur tersebut.


Spema beku
5.Sperma yang dibekukan disimpan dalam nitrogen cair yang dicairkan secara sangat hati-hati oleh para teknisi

proses bayi tabung

Langkah-langkah Proses Bayi Tabung (IVF) dalam Gambar Bag 1


Menerobos Kesuburan
1.Sel sperma berada di sekitar sel telur-siap untuk membuahi


Perkembangan Sel telur
2.Sel telur hampir siap untuk dilepaskan dari ovarium si wanita.
Selama masa subur, wanita akan melepaskan satu atau dua sel telur yang akan berpindah ke bawah yang lalu akan bertemu sel sperma yang akan mengakibatkan terjadinya pembuahan.


Injeksi
3.Dalam IVF, dokter akan mengumpulkan sel telur sebanyak-banyaknya untuk memilih yang terbaik diantaranya. Untuk melakukannya, si pasien akan diberikan hormon untuk menambah jumlah produksi sel telur.
Proses injeksi ini dapat mengakibatkan adanya efek samping.


Pelepasan Sel telur
4.Setelah hormon bekerja sepenuhnya maka sel-sel telur siap untuk dikumpulkan. Dokter bedah akan menggunakan laparoskop untuk memindahkan sel-sel telur tersebut.


Spema beku
5.Sperma yang dibekukan disimpan dalam nitrogen cair yang dicairkan secara sangat hati-hati oleh para teknisi
http://www.blogger.com/proses%20bayi%20tabung%20Langkah-langkah%20Proses%20Bayi%20Tabung%20%28IVF%29%20dalam%20Gambar%20Bag%201%20%20Menerobos%20Kesuburan%201.Sel%20sperma%20berada%20di%20sekitar%20sel%20telur-siap%20untuk%20membuahi%20%20%20Perkembangan%20Sel%20telur%202.Sel%20telur%20hampir%20siap%20untuk%20dilepaskan%20dari%20ovarium%20si%20wanita.%20Selama%20masa%20subur,%20wanita%20akan%20melepaskan%20satu%20atau%20dua%20sel%20telur%20yang%20akan%20berpindah%20ke%20bawah%20yang%20lalu%20akan%20bertemu%20sel%20sperma%20yang%20akan%20mengakibatkan%20terjadinya%20pembuahan.%20%20%20Injeksi%203.Dalam%20IVF,%20dokter%20akan%20mengumpulkan%20sel%20telur%20sebanyak-banyaknya%20untuk%20memilih%20yang%20terbaik%20diantaranya.%20Untuk%20melakukannya,%20si%20pasien%20akan%20diberikan%20hormon%20untuk%20menambah%20jumlah%20produksi%20sel%20telur.%20Proses%20injeksi%20ini%20dapat%20mengakibatkan%20adanya%20efek%20samping.%20%20%20Pelepasan%20Sel%20telur%204.Setelah%20hormon%20bekerja%20sepenuhnya%20maka%20sel-sel%20telur%20siap%20untuk%20dikumpulkan.%20Dokter%20bedah%20akan%20menggunakan%20laparoskop%20untuk%20memindahkan%20sel-sel%20telur%20tersebut.%20%20%20Spema%20beku%205.Sperma%20yang%20dibekukan%20disimpan%20dalam%20nitrogen%20cair%20yang%20dicairkan%20secara%20sangat%20hati-hati%20oleh%20para%20teknisi%20http://bayitabung.blogspot.com/2007/09/langkah-langkah-proses-bayi-tabung-ivf.html%20