Rabu, 27 Oktober 2010

UG COMUNITY

UG COMMUNITY ADALAH SEBUAH FASILITAS YANG DISEDIAKAN OLEH UNIVERSITAS GUNADARMA SEBAGAI SARANA UNTUK SALING BERKOMUNIKASI LEWAT TULISAN ANTARA MAHASISWA, ALUMNI, STAFF DAN DOSEN UNIVERSITAS GUNADARMA.
UG COMMUNITY BERTUJUAN UNTUK SALING MEMBERIKAN INFORMASI, ISSUE-ISSUE YANG SEDANG TERJADI KEPADA SEMUA ANGGOTA UG COMMUNITY…
ADAPUN MENURUT SAYA PERSYARATAN UNTUK MENJADI MEMBER UG COMMUNITY, DIANTARANYA:
-TERCATAT SEBAGAI MAHASISWA, ALUMNI,STAFF, ATAU DOSEN UNIVERSITAS GUNADARMA.
-UNTUK MAHASISWA MAUPUN ALUMNI, MEMPUNYAI USER DAN PASSWORD DI STUDENTSITE.
-UNTUK STAFF DAN DOSEN, MEMPUNYAI USER DAN PASSWORD DI STAFFSITE.
KARENA UG BLOG COMMUNITY INI DIPERUNTUKKAN KHUSUS UNTUK LINGKUNGAN UNIVERSITAS GUNADARMA.
SEBAGAI ANGGOTA BLOG UG COMMUNITY, TENTU SAJA MEMPUNYAI HAK DAN KEWAJIBAN SEBAGAI ANGGOTA,,

SUMBER : http://methariandini.wordpress.com/2008/12/22/tugas-etikaug-blog-community/
MATERI : http://UG comunity.gunadarma.ac.id

Rabu, 20 Oktober 2010

kehidupan sosial vs internet

Kehidupan Sosial Vs Internet

Written by Mr. Endi on March 17, 2009 – 9:02 pm -


Internet dan Kehidupan Sosial
Beberapa tahun terakhir ini suatu tren baru mulai berkembang pada orang-orang yang meluangkan waktu mereka untuk online ke jaringan internet. Komputer dengan teknologi Internet tidak lagi menjadi sesuatu yang mengisolasi seseorang dari dunia luar dan menjadikan penggunanya seorang introvet, tetapi justru membuat orang-orang yang tadinya tidak saling kenal bisa menjalin hubungan di antara mereka. Hal itu bisa dibuktikan dengan adanya fasilitas Internet yang digunakan.
Sebelum adanya teknologi ini, orang-orang di sekitar hanyalah mereka yang
secara fisik tinggal di sekitar kita. Adanya telepon memungkinkan kita berinteraksi dengan orang-orang yang jauh dari kita. Demikianlah pula Internet telah menghubungkan kita dengan komunitas masyarakat yang tadinya tidak saling kenal.
Kemajuan teknologi komunikasi Internet memungkinkan kita untuk tetap menjaga hubungan dengan teman atau saudara yang berada jauh dari kita secara lebih mudah, cepat serta murah. E-mail adalah salah satu contoh teknologi tersebut.
Demikianlah Internet telah mengubah konsep sosialisasi manusia. Jika zaman dulu konsep interaksi sosial manusia adalah kegiatan yang dilakukan oleh beberapa orang yang bertatap muka secara langsung, kini konsep tersebut semakin diperluas dan tidak hanya terbatas oleh ruang dan waktu.
Internet dan Politik
Beberapa waktu yang lalu orang berpendapat bahwa orang yang menguasai ilmu pengetahuan adalah orang yang memiliki kekuasaan, tetapi sekarang pendapat tersebut sedikit berubah karena orang yang dianggap memiliki kekuasaan adalah orang yang menguasai informasi. Politik juga merupakan masalah kekuasaan, sehingga sumber informasi bisa menjadi alat politik yang efektif.
Teknologi Internet dapat dianalogikan sebagai suatu jalan raya informasi bebas hambatan, siapapun yang terkoneksi dengan jaringan ini bisa mencari dan memberikan informasi mengenai apapun. Hal ini membawa dampak pula dalm aspek kehidupan politik. Dalam waktu singkat peristiwa demonstrasi berdarah yang terjadi di Tiananmen Square di Beijing tersebar dan dibicarakan banyak orang di seluruh dunia, apalagi berita penyerangan Amerika Serikat terhadap Irak semuanya dapat dilihat dengan jelas. Oleh sebab itu Itnernet dapat diguanakan untuk memajukan demokrasi karena tidak ada hal yang dapat disembunyikan dan siapapun memiliki kebebasan untuk menyatakan pendapat mereka. Tetapi sebalik nya Internet dapat juga dipakai untuk membentuk opini publik dengan menyebarkan informasi tertentu demi mencapai tujuan politik entah yang sifatnya baik maupun jahat yang dilakukan oleh perorangan maupun kelompok

KEWIRAUSAHAAN

KEWIRAUSAHAAN
1. Hakikat dan Konsep Dasar Kewirusahaan
Kewirausahaan pertama kali muncul pada abad 18 diawali dengan penemuan-penemuan baru seperti mesin uap, mesin pemintal, dll. Tujuan utama mereka adalah pertumbuhan dan perluasan organisasi melalui inovasi dan kreativitas. Keuntungan dan kekayaan bukan tujuan utama.
Secara sederhana arti wirausahawan (entrepreneur) adalah orang yang berjiwa berani mengambil resiko untuk membuka usaha dalam berbagai kesempatan Berjiwa berani mengambil resiko artinya bermental mandiri dan berani memulai usaha, tanpa diliputi rasa takut atau cemas sekalipun dalam kondisi tidak pasti. (Kasmir, 2007 : 18).
Pengertian kewirausahaan relatif berbeda-beda antar para ahli/sumber acuan dengan titik berat perhatian atau penekanan yang berbeda-beda, diantaranya adalah penciptaan organisasi baru (Gartner, 1988), menjalankan kombinasi (kegiatan) yang baru (Schumpeter, 1934), ekplorasi berbagai peluang (Kirzner, 1973), menghadapi ketidakpastian (Knight, 1921), dan mendapatkan secara bersama faktor-faktor produksi (Say, 1803).
Beberapa definisi tentang kewirausahaan tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:
<!--[if !supportLists]-->Ø <!--[endif]-->Richard Cantillon (1775)
Kewirausahaan didefinisikan sebagai bekerja sendiri (self-employment). Seorang wirausahawan membeli barang saat ini pada harga tertentu dan menjualnya pada masa yang akan datang dengan harga tidak menentu. Jadi definisi ini lebih menekankan pada bagaimana seseorang menghadapi resiko atau ketidakpastian
<!--[if !supportLists]-->Ø <!--[endif]-->Jean Baptista Say (1816)
Seorang wirausahawan adalah agen yang menyatukan berbagai alat-alat produksi dan menemukan nilai dari produksinya.
<!--[if !supportLists]-->Ø <!--[endif]-->Frank Knight (1921)
Wirausahawan mencoba untuk memprediksi dan menyikapi perubahan pasar. Definisi ini menekankan pada peranan wirausahawan dalam menghadapi ketidakpastian pada dinamika pasar. Seorang worausahawan disyaratkan untuk melaksanakan fungsi-fungsi manajerial mendasar seperti pengarahan dan pengawasan
<!--[if !supportLists]-->Ø <!--[endif]-->Joseph Schumpeter (1934)
Wirausahawan adalah seorang inovator yang mengimplementasikan perubahanperubahan di dalam pasar melalui kombinasi-kombinasi baru.
Kombinasi baru tersebut bisa dalam bentuk
(1) memperkenalkan produk baru atau dengan kualitas baru,
(2) memperkenalkan metoda produksi baru,
(3) membuka pasar yang baru (new market),
(4) Memperoleh sumber pasokan baru dari bahan atau komponen baru, atau
(5) menjalankan organisasi baru pada suatu industri. Schumpeter mengkaitkan wirausaha dengan konsep inovasi yang diterapkan dalam konteks bisnis serta mengkaitkannya dengan kombinasi sumber daya.
<!--[if !supportLists]-->Ø <!--[endif]-->Penrose (1963)
Kegiatan kewirausahaan mencakup indentifikasi peluang-peluang di dalam system ekonomi. Kapasitas atau kemampuan manajerial berbeda dengan kapasitas kewirausahaan.
<!--[if !supportLists]-->Ø <!--[endif]-->Harvey Leibenstein (1968, 1979)
Kewirausahaan mencakup kegiatan-kegiatann yang dibutuhkan untuk menciptakan atau melaksanakan perusahaan pada saat semua pasar belum terbentuk atau belum teridentifikasi dengan jelas, atau komponen fungsi produksinya belum diketahui sepenuhnya.
<!--[if !supportLists]-->Ø <!--[endif]-->Israel Kirzner (1979)
Wirausahawan mengenali dan bertindak terhadap peluang pasar. Entrepreneurship Center at Miami University of Ohio Kewirausahaan sebagai proses mengidentifikasi, mengembangkaan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasila akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi resiko atau ketidakpastian.
<!--[if !supportLists]-->Ø <!--[endif]-->Peter F. Drucker
Kewirausahaan merupakan kemampuan dalam menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Pengertian ini mengandung maksud bahwa seorang wirausahan adalah orang yang memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru, berbeda dari yang lain. Atau mampu menciptakan sesuatu yang berbeda dengan yang sudah ada sebelumnya.
<!--[if !supportLists]-->Ø <!--[endif]-->Zimmerer
Kewirausahaan sebagai suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan (usaha).
Salah satu kesimpulan yang bisa ditarik dari berbagai pengertian tersebut adalah bahwa kewirausahaan dipandang sebagai fungsi yang mencakup eksploitasi peluangpeluang yang muncul di pasar. Eksploitasi tersebut sebagian besar berhubungan dengan pengarahan dan atau kombinasi input yang produktif. Seorang wirausahawan selalu diharuskan menghadapi resiko atau peluang yang muncul, serta sering dikaitkan dengan tindakan yang kreatif dan innovatif. Wirausahawan adalah orang yang merubah nilai sumber daya, tenaga kerja, bahan dan faktor produksi lainnya menjadi lebih besar daripada sebelumnya dan juga orang yang melakukan perubahan, inovasi dan cara-cara baru. Selain itu, seorang wirausahawan menjalankan peranan manajerial dalam kegiatannya, tetapi manajemen rutin pada operasi yang sedang berjalan tidak digolongkan sebagai kewirausahaan. Seorang individu mungkin menunjukkan fungsi kewirausahaan ketika membentuk sebuah organisasi, tetapi selanjutnya menjalankan fungsi manajerial tanpa menjalankan fungsi kewirausahaannya. Jadi kewirausahaan bias bersifat sementara atau kondisional.
Kesimpulan lain dari kewirausahaan adalah proses penciptaan sesuatu yang berbeda nilainya dengan menggunakan usaha dan waktu yang diperlukan, memikul resiko finansial, psikologi dan sosial yang menyertainya, serta menerima balas jasa moneter dan kepuasan pribadi.
Istilah wirausaha muncul kemudian setelah dan sebagai padanan wiraswasta yang sejak awal sebagian orang masih kurang sreg dengan kata swasta. Persepsi tentang wirausaha sama dengan wiraswasta sebagai padanan entrepreneur. Perbedaannya adalah pada penekanan pada kemandirian (swasta) pada wiraswasta dan pada usaha (bisnis) pada wirausaha. Istilah wirausaha kini makin banyak digunakan orang terutama karena memang penekanan pada segi bisnisnya. Walaupun demikian mengingat tantangan yang dihadapi oleh generasi muda pada saat ini banyak pada bidang lapangan kerja, maka pendidikan wiraswasta mengarah untuk survival dan kemandirian seharusnya lebih ditonjolkan.
Sedikit perbedaan persepsi wirausaha dan wiraswasta harus dipahami, terutama oleh para pengajar agar arah dan tujuan pendidikan yang diberikan tidak salah. Jika yang diharapkan dari pendidikan yang diberikan adalah sosok atau individu yang lebih bermental baja atau dengan kata lain lebih memiliki kecerdasan emosional (EQ) dan kecerdasarn advirsity (AQ) yang berperan untuk hidup (menghadapi tantangan hidup dan kehidupan) maka pendidikan wiraswasta yang lebih tepat. Sebaliknya jika arah dan tujuan pendidikan adalah untuk menghasilkan sosok individu yang lebih lihai dalam bisnis atau uang, atau agar lebih memiliki kecerdasan finansial (FQ) maka yang lebih tepat adalah pendidikan wirausaha. Karena kedua aspek itu sama pentingnya, maka pendidikan yang diberikan sekarang lebih cenderung kedua aspek itu dengan menggunakan kata wirausaha. Persepsi wirausaha kini mencakup baik aspek financial maupun personal, sosial, dan profesional (Soesarsono, 2002 : 48)
2. Ciri dan Watak Wirausaha
<!--[if !supportLists]-->Ø <!--[endif]-->Ciri-ciri dan watak kewirausahaan
1. Percaya diri Keyakinan, ketidaktergantungan, individualistis, dan optimisme
2. Berorientasi pada tugas dan hasil Kebutuhan untuk berprestasi, berorientasi laba, ketekunan dan ketabahan, tekad kerja keras, mempunyai dorongan kuat, energetik dan inisiatif
3. Pengambilan resiko Kemampuan untuk mengambil resiko yang wajar dan suka tantangan
4. Kepemimpinan Perilaku sebagai pemimpin, bergaul dengan orang lain, menanggapi saran-saran dan kritik
5. Keorisinilan Inovatif dan kreatif serta fleksibel
6. Berorientasi ke masa depan Pandanga ke depan, perspektif Dalam konteks bisnis, seorang entrepreneur membuka usaha baru (new ventures) yang menyebabkan munculnya produk baru arau ide tentang penyelenggaraan jasa-jasa.
<!--[if !supportLists]-->Ø <!--[endif]-->Karakteristik tipikal entrepreneur (Schermerhorn Jr, 1999) :
1. Lokus pengendalian internal
2. Tingkat energi tinggi
3. Kebutuhan tinggi akan prestasi
4. Toleransi terhadap ambiguitas
5. Kepercayaan diri
6. Berorientasi pada action
<!--[if !supportLists]-->Ø <!--[endif]-->Karakteristik Wirausahawan (Masykur W)
1. Keinginan untuk berprestasi
2. Keinginan untuk bertanggung jawab
3. Preferensi kepada resiko menengah
4. Persepsi kepada kemungkian berhasil
5. Rangsangan untuk umpan balik
6. Aktivitas Energik
7. Orientasi ke masa depan
8. Ketrampilan dalam pengorganisasian
9. Sikap terhadap uang
<!--[if !supportLists]-->Ø <!--[endif]-->Wirausahawan yang berhasil mempunyai standar prestasi (n Ach) tinggi. Potensi kewirausahaan tersebut dapat dilihat sebagai berikut : (Masykur, Winardi)
1. Kemampuan inovatif
2. Toleransi terhadap kemenduaan (ambiguity)
3. Keinginan untuk berprestasi
4. Kemampuan perencanaan realistis
5. Kepemimpinan berorientasi pada tujuan
6. Obyektivitas
7. Tanggung jawab pribadi
8. Kemampuan beradaptasi (Flexibility)
9. Kemampuan sebagai pengorganisator dan administrator
10. Tingkat komitmen tinggi (survival)
<!--[if !supportLists]-->Ø <!--[endif]-->Jenis Kewirausahaan (Williamson, 1961)
1. Innovating Entrepreneurship
Bereksperimentasi secara agresif, trampil mempraktekkan transformasi-transformasi atraktif
2 Imitative Entrepreneurship
Meniru inovasi yang berhasil dari para Innovating Entrepreneur
3. Fabian Entrepreneurship
Sikap yang teramat berhati-hati dan sikap skeptikal tetapi yang segera melaksanakan peniruan-peniruan menjadi jelas sekali, apabila mereka tidak melakukan hal tersebut, mereka akan kehilangan posisi relatif pada industri yang bersangkutan.
4. Drone Entrepreneurship
Drone = malas. Penolakan untuk memanfaatkan peluang-peluang untuk melaksanakan perubahan-perubahan dalam rumus produksi sekalipun hal tersbut akan mengakibatkan mereka merugi diandingkan dengan produsen lain. Di banyak negara berkembang masih terdapat jenis entrepreneurship yang lain yang disebut sebagai Parasitic Entrepreneurship, dalam konteks ilmu ekonomi disebut sebagai Rent-seekers (pemburu rente). (Winardi, 1977)
http://indiradamayanti.blogspot.com/2009/07/artikel-kewirausahaan.html

MEMAHAMI FENOMENA FACEBOOK DALAM BINGKAI FILSAFAT DON IHDE

Memahami Fenomena Facebook dalam Bingkai Filsafat Don Ihde

Facebook Filsafat Don Ihde Memahami Fenomena Facebook dalam Bingkai Filsafat Don IhdeOleh: AHMAD KAREEM
Penulis adalah Sekretaris Umum PDPM Gresik, Mahasiswa S2 Sosiologi Unmuh Malang
SEJAK DIRILIS pada tahun 2004, situs jejaring social Facebook terus menuai kontroversi. Sama seperti jejaring sosial (social networking) lain pendahulunya, Friendster, Facebook mendapatkan banyak kecaman, disamping juga sanjungan di mana-mana. Efek positif Facebook misalnya digunakan sebagai media mobilisasi massa, sedangkan efek negatifnya seperti kasus-kasus kejahatan yang terjadi dewasa ini. Efek negatif lain dari Facebook adalah menurunnya produktifitas kerja, karena pada jam kerja efektif ternyata orang banyak mengakses Facebook. Tidak tanggung-tanggung, bahkan muncul wacana pengharaman Facebook.
Kontroversi Facebook ini sebenarnya bagian dari kontroversi yang lebih besar, yakni pro-kontra eksistensi teknologi dalam kehidupan manusia, relasi manusia-teknologi. Pembahasan filosofis mengenai hal ini sudah lama berlangsung, seperti diungkap Heidegger dalam Question Concerning Technology(1977) saat itu dikenal term Techne dan Poiesis. Techne adalah pengetahuan tentang cara produksi atau mentransfomasikan dunia, sedangkan poiesis adalah sebuah penyingkapan realitas melalui instrumen teknologis tersebut. Dalam kasus Facebook misalnya, Techne-nya adalah pengetahuan tentang coding dan bahasa pemrogramannya sehingga situs tersebut bisa menampilkan informasi, sedangkan Poiesis-nya adalah terbukanya realitas, dalam hal ini realitas komunikasi virtual antar Facebookers (pengguna Facebook).
Pandangan berikutnya dikemukakan oleh Jacques Ellul, filosof Prancis dalam bukunya The Technological Society (1964). Menurut Ellul, teknologi bersifat otonom dan tidak bisa dikendalikan. Jadi implikasi sosiologis, etis, dan teknis dan penggunaan teknologi hanya dapat dikontrol oleh teknologi itu sendiri. Misalnya teknologi virus computer, tidak bisa dikontrol langsung oleh manusia tetapi oleh teknologi lain, yakni anti-virus. Teknologi Facebook juga begitu, kita tidak bisa mengontrol dengan sepenuhnya privasi akun kita namun itu bisa dikontrol jika secara teknis developer Facebook memproteksinya.
Don Ihde filsuf fenomenologi Amerika berbeda dengan Ellul, ia lebih menitikberatkan pada relasi teknologi dengan kebudayaan manusia, sebuah relasi hermeunetis. Menurut Ihde, nilai praktis teknologi dapat dilihat secara berbeda pada kebudayaan yang berbeda. Jadi misalnya nilai praktis dari Facebook, akan dilihat berbeda oleh kebudayaan masyarakat perkotaan (urban) dengan kebudayaan masyarakat desa (rural). Masyarakat perkotaan cenderung lebih “memanfaatkan” Facebook daripada masyarakat desa. Hal ini bukan hanya berdasar alasan ketersediaan fasilitas, namun lebih pada faktor kebudayaan.
Dengan pendekatan ini, Ihde melihat bahwa teknologi bersifat inheren dengan kebudayaan. Karena inherensi teknologi dengan kebudayaan inilah, Ihde memandang bahwa teknologi bukanlah sesuatu yang otonom, ia bisa dikontrol. Kontrol manusia atas teknologi, bisa dilakukan dengan melakukan control terhadap budaya itu sendiri.
Kembali pada inherensi teknologi dengan kebudayaan, Ihde melihat bahwa teknologi adalah instrument untuk memahami realitas sebagai sebuah teks. Seperti kita ketahui, teknologi diciptakan sebagai “perpanjangan” indra dan tubuh manusia. Misalnya saja teknologi sepeda, adalah perpanjangan dari fungsi kaki, teknologi kamera perpanjangan dari fungsi mata, dan sebagainya. Facebook bisa dipandang sebagai perpanjangan dari fungsi mata dan mulut, dalam artian Facebook (sebagai salah satu fasilitas internet) memungkinkan manusia berkomunikasi dan bersosialisasi dengan manusia lain secara virtual. Facebook, seperti berbagai social networking lain, adalah teknologi medium, perantara. Facebook secara techneadalah kumpulan web program untuk memfasilitas komunikasi antar Facebookers, tapi secarapoiesis ia menghadirkan bentuk komunikasi baru, komunikasi virtual.
Dalam kasus maraknya kejahatan, penipuan, dan penyalahgunaan Facebook, jika kita kembalikan pada perpektif Don Ihde tentang inherensi teknologi dengan kebudayaan, maka bisa kita simpulkan bahwa kebudayaan kita-lah yang sesungguhnya permisif terhadap kemunculan kejahatan, penipuan, dan penyalahgunaan itu. Facebook sebagai instrument teknologis hanya menciptakan bentuk baru kejahatan tersebut.
Realitas kehidupan manusia modern-lah yang yang memicu kejahatan terjadi. Misalnya kasus penipuan dengan korban rata-rata perempuan, latar belakang pemicu lebih pada alasan cultural, kondisi sosio-psikologis korban yang kurang perhatian misalnya, sehingga ia merasa senang jika menemukan orang yang perhatian dengannya di Facebook. Persoalan Facebook yang menimbulkan kecanduan karena orang selalu meng-update statusnya di Facebook merupakan cermin perubahan komunikasi sosial masyarakat. Mungkin dalam kehidupan sehari-hari kita sudah sedemikian acuh pada perasaan orang lain, sehingga orang tersebut merasa menemukan “curhat” yang tepat, yakni Facebook. [*]
http://www.dapunta.com/memahami-fenomena-facebook-dalam-bingkai-filsafat-don-ihde.html

PENGERTIAN ILMU ALAMIAH DASAR

Ilmu alamiah atau sering disebut ilmu pengetahuan alam (natural science)
merupakan pengetahuan yang mengkaji tentang gejala-gejala dalam alam semesta,
termasuk di muka bumi ini, sehingga terbentuk konsep dan prinsip. IAD hanya
mengkaji konsep-konsep dan prinsip-prinsip dasar yang esensial saja.
Ciri-ciri manusia
a. Organ tubuhnya kompleks dan sangat khusus, terutama otaknya
b. Mengadakan metabolisme atau pertukaran zat, (ada yang masuk dan keluar)
c. Memberikan tanggapan terhadap rangsangan dari dalam dan luar
d. Memiliki potensi untuk berkembang biak
e. Tumbuh dan bergerak
f. Berinteraksi dengan lingkungannnya
g. Sampai pada saatnya mengalami kematiian
Manusia adalah makhluk yang lemah dibanding makhluk lain namun dengan
akal budinya dan kemauannya yang sangat kuat maka manusia dapat
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan ilmu pengetahuan dan
teknologi manusia dapat hidup dengan lebih baik lagi. Akal budinya dan kemauannya
yang sangat kuat itulah sifat unik dari manusia.
Rasa ingin tahu makhluk lain lebih didasarkan oleh naluri (instinct) /idle
curiosity naluri ini didasarkan pada upaya mempertahankan kelestaraian hidup dan
sifatnya tetap sepanjang zaman. Manusia juga mempunyai naluri seperti tumbuhan
dan hewan tetapi ia mempunyai akal budi yang terus berkembang serta rasa ingin
tahu yang tidak terpuaskan.
Sesuatu masalah yang telah dapat dipecahkan maka akan timbul masalah lain yang
menunggu pemecahannya, manusia setelah tahu apanya maka ingin tahu bagimana
dan mengapa.
Contoh : tempat tinggal manusia purba sampai manusia modern, contoh lain seperti
penyakit setelah ditemukan obat suatu penyakit ada penyakit lain lagi yang dicoba
untuk dicari obatnya (HIV AIDS)
Manusia yang mempunyai rasa ingin tahu terhadap rahasia alam mencoba
menjawab dengan menggunakan pengamatan dan penggunaan pengalaman, tetapi
sering upaya itu tidak terjawab secara memuaskan. Pada manusia kuno untuk
memuaskan mereka menjawab sendiri. Misalnya kenapa ada pelangi mereka
membuat jawaban, pelangi adalah selendang bidadari atau kenapa gunung meletus
jawabannya karena yang berkuasa marah. Dari hal ini timbulnya pengetahuan tentang
bidadari dan sesuatu yang berkuasa. Pengetahuan baru itu muncul dari kombinasi
antara pengalaman dan kepercayaan yang disebut mitos.

perempuan,aborsi,dan kontruksi sosial

Di tengah masyarakat kita saat ini, sebagian masih menganggap bahwa “kegilaan” paska aborsi adalah hukuman atau harga yang harus di bayar atas pembunuhan seorang bayi yang tak bersalah. Benarkah demikian? Pertanyaan yang sering saya terima adalah : “Mengapa mau membantu perempuan yang melakukan aborsi?aborsi dalah dosa. Bukankah itu merupakan hukuman yang harus mereka terima?”

Jawaban saya yang paling simple adalah : “ Lalu siapakah di muka bumi ini yang tak melakukan kesalahan?” atau “Hak anda untuk tidak membantu mereka, demikian juga itu merupakan hak saya sepenuhnya untuk memutuskan membantu mereka atau tidak.”

Tak ada siapapun di muka bumi ini yang berhak membatasi hak hidup lebih baik bagi semua orang. Setiap orang belajar dari kesalahan mereka, dan seperti yang lainnya, mereka memeiliki hak yang sama untuk memperbaiki kualitas kehidupan mereka.

Lalu, apakah aborsi benar adalah sebuah kesalahan? Apanya yang salah? Aborsi itu sendiri atau ketidaksiapan mental mereka yang salah? Mari membahas hal itu. Nilai salah atau tidaknya suatu aborsi tidak absolut bagi semua orang. Salah atau tidaknya aborsi didasarkan pada pemahaman bahwa aborsi adalah suatu tindak pembunuhan. Pemahaman ini sangat rancu, karena perdebatan mengenai kapan kehidupan itu sendiri tidak pernah selesai hingga hari ini. Setiap agama bahkan memiliki keyakinan yang berbeda-beda mengenai awal mula kehidupan. Dalam agama islam, kehidupan dianggap telah ada ketika ruh ditiupkan kepada janin yang ada dalam rahim sang ibu. Jika aborsi dilakukan sebelum ruh ini ditiupkan apakah kemudian aborsi dapat dikatakan sebagai sebuah pembunuhan? Pembunuhan memberi makna penghentian hidup secara paksa pada makhluk yang sudah hidup. Lalu jika janin tersebut belum dianggap hidup, dapatkah aborsi dikatakan sebagai sebuah pembunuhan?

Agama dan kelompok-kelompok lain memiliki acuan yang berbeda mengenai hal ini. kelompok pro-choice melihat aborsi adalah sebuah pilihan, dengan mengedepankan hak asasi si ibu. Dalam hal ini perempuan yang hamil memiliki hak atas apa yang paling baik untuk dirinya, termasuk pilihan untuk melakukan aborsi. Kelompok pro-life kemudian membantah hal ini dengan mempertanyakan hak hidup si bayi. Kelompok pro-life melihat hal ini sebagai sebuah ketimpangan di mana si perempuan yang hamil hanya mementingkan hak hidupnya tanpa melihat hak hidup si anak yang berada dalam kandungannya.

Pertentangan antara pro-life dan pro-choice tidak pernah ada habisnya. Setiap kelompok memiliki landasan yang kuat untuk tetap mempertahankan keyakinannya. Terlepas dari pro-life dan pro-choice, saya memiliki pandangan sendiri mengenai hal ini. saya cenderung melihat kesalahan tersebut ada pada perempuan yang melakukan aborsi. Perempuan yang melakukan aborsi cenderung tidak berfikir jernih melihat permasalahan aborsi. Mereka tidak memiliki persiapan mental untuk menghadapi berbagai konsekuensi akibat aborsi. Kebanyakan perempuan yang melakukan aborsi cenderung mengambil keputusan tersebut karena faktor-faktor di luar dirinya. Karena merasa hal itu menjadi aib bagi dirinya dan keluarganya. Karena merasa malu telah melakukan dosa. Karena merasa takut pada keluarga dan malu pada lingkungan. Alasan-alasan ini lah yang kemudian tumpang tindih dengan suara hatinya sendiri. Mereka bahkan tidak memikirkan konsekuensi yang harus mereka hadapi paska aborsi.

Di tengah masyarakat kita di mana akses informasi mengenai aborsi sangat terbatas, tingkat aborsi yang tidak aman meningkatkan resiko keselamatan jiwa dan mental perempuan paska aborsi. Aborsi hanya sebuah isu di permukaan, namun di dalamnya isu-isu lain menjadi sangat krusial dan berpengaruh dalam keputusan seseorang melakukan tindakan aborsi. Agama, budaya dan ekonomi adalah hal yang paling mempengaruhi seseorang dalam mengambil keputusan untuk melakukan aborsi.

Pendekatan yang dilakukan samsara dalam hal aborsi adalah melihat si perempuan sebagai pelaku aborsi sekaligus faktor penentu kepulihannya dari sindrom paska aborsi. Bahwa mental adjustment seorang perempuan paska aborsi adalah dengan melihat dan mengeksplorasi lebih jauh berbagai emosi di dalam diri mereka.

Perempuan ini adalah korban dari keterbatasan informasi dan akses mengenai seks dan kesehatan reproduksi, korban dari tirani budaya dan ekonomi yang melemahkan keyakinan mereka akan kehidupan. Korban dari ketakutan yang telah ditanamkan secara turun temurun dalam agama dan budaya kita tanpa memberikan mereka edukasi dan pemahaman mengenai tubuh dan hidup mereka sendiri.

Sekali lagi, para korban ini kemudian tetap harus menjadi faktor pemulihan diri mereka sendiri. Tuntutan untuk perubahan dalam kehidupan bermasyarakat butuh waktu lebih lama dibandingkan kebutuhan mereka yang paling utama, meneruskan hidup dan kembali percaya pada kehidupan.

Masihkah anda menutup mata dan telinga pada fakta ini? masihkah anda berfikir bahwa aborsi semena-mena adalah dosa mereka? Ketika anda merasa berhak mengadili orang lain atas tindakan yang mereka lakukan, pernahkah anda berfikir apa usaha yang telah anda lakukan untuk mencegah hal ini terjadi?

Sebuah ironi ketika sebuah keluarga merasa dipermalukan dan marah kepada anak perempuan mereka yang hamil di luar nikah. Sebuah pertanyaan bagi setiap orangtua ; sebelum anda marah dan kecewa pada anak anda, sudahkah anda memberikan hak mereka untuk memahami tubuh mereka sendiri? Sudahkah anda memberikan pendidikan seks pada anak-anak anda agar anda bisa terhindar dari KTD (kehamilan tidak di inginkan)? Jika tidak, anda turut andil bersalah dalam hal yang anda anggap sebagai suatu kesalahan.

Kehidupan bukan pemberian orang lain. Anda pemilik kehidupan itu dan anda yang menentukan kehidupan apa yang anda inginkan.
http://samsara-artikel.blogspot.com/2009/08/perempuan-aborsi-konstruksi-sosial.html

proses bayi tabung

 


Menerobos Kesuburan
1.Sel sperma berada di sekitar sel telur-siap untuk membuahi


Perkembangan Sel telur
2.Sel telur hampir siap untuk dilepaskan dari ovarium si wanita.
Selama masa subur, wanita akan melepaskan satu atau dua sel telur yang akan berpindah ke bawah yang lalu akan bertemu sel sperma yang akan mengakibatkan terjadinya pembuahan.


Injeksi
3.Dalam IVF, dokter akan mengumpulkan sel telur sebanyak-banyaknya untuk memilih yang terbaik diantaranya. Untuk melakukannya, si pasien akan diberikan hormon untuk menambah jumlah produksi sel telur.
Proses injeksi ini dapat mengakibatkan adanya efek samping.


Pelepasan Sel telur
4.Setelah hormon bekerja sepenuhnya maka sel-sel telur siap untuk dikumpulkan. Dokter bedah akan menggunakan laparoskop untuk memindahkan sel-sel telur tersebut.


Spema beku
5.Sperma yang dibekukan disimpan dalam nitrogen cair yang dicairkan secara sangat hati-hati oleh para teknisi

proses bayi tabung

Langkah-langkah Proses Bayi Tabung (IVF) dalam Gambar Bag 1


Menerobos Kesuburan
1.Sel sperma berada di sekitar sel telur-siap untuk membuahi


Perkembangan Sel telur
2.Sel telur hampir siap untuk dilepaskan dari ovarium si wanita.
Selama masa subur, wanita akan melepaskan satu atau dua sel telur yang akan berpindah ke bawah yang lalu akan bertemu sel sperma yang akan mengakibatkan terjadinya pembuahan.


Injeksi
3.Dalam IVF, dokter akan mengumpulkan sel telur sebanyak-banyaknya untuk memilih yang terbaik diantaranya. Untuk melakukannya, si pasien akan diberikan hormon untuk menambah jumlah produksi sel telur.
Proses injeksi ini dapat mengakibatkan adanya efek samping.


Pelepasan Sel telur
4.Setelah hormon bekerja sepenuhnya maka sel-sel telur siap untuk dikumpulkan. Dokter bedah akan menggunakan laparoskop untuk memindahkan sel-sel telur tersebut.


Spema beku
5.Sperma yang dibekukan disimpan dalam nitrogen cair yang dicairkan secara sangat hati-hati oleh para teknisi
http://www.blogger.com/proses%20bayi%20tabung%20Langkah-langkah%20Proses%20Bayi%20Tabung%20%28IVF%29%20dalam%20Gambar%20Bag%201%20%20Menerobos%20Kesuburan%201.Sel%20sperma%20berada%20di%20sekitar%20sel%20telur-siap%20untuk%20membuahi%20%20%20Perkembangan%20Sel%20telur%202.Sel%20telur%20hampir%20siap%20untuk%20dilepaskan%20dari%20ovarium%20si%20wanita.%20Selama%20masa%20subur,%20wanita%20akan%20melepaskan%20satu%20atau%20dua%20sel%20telur%20yang%20akan%20berpindah%20ke%20bawah%20yang%20lalu%20akan%20bertemu%20sel%20sperma%20yang%20akan%20mengakibatkan%20terjadinya%20pembuahan.%20%20%20Injeksi%203.Dalam%20IVF,%20dokter%20akan%20mengumpulkan%20sel%20telur%20sebanyak-banyaknya%20untuk%20memilih%20yang%20terbaik%20diantaranya.%20Untuk%20melakukannya,%20si%20pasien%20akan%20diberikan%20hormon%20untuk%20menambah%20jumlah%20produksi%20sel%20telur.%20Proses%20injeksi%20ini%20dapat%20mengakibatkan%20adanya%20efek%20samping.%20%20%20Pelepasan%20Sel%20telur%204.Setelah%20hormon%20bekerja%20sepenuhnya%20maka%20sel-sel%20telur%20siap%20untuk%20dikumpulkan.%20Dokter%20bedah%20akan%20menggunakan%20laparoskop%20untuk%20memindahkan%20sel-sel%20telur%20tersebut.%20%20%20Spema%20beku%205.Sperma%20yang%20dibekukan%20disimpan%20dalam%20nitrogen%20cair%20yang%20dicairkan%20secara%20sangat%20hati-hati%20oleh%20para%20teknisi%20http://bayitabung.blogspot.com/2007/09/langkah-langkah-proses-bayi-tabung-ivf.html%20